LAMONGAN, Suara Muhammadiyah - Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, menyampaikan pesan inspiratif saat berbicara di acara silaturahim Nasional Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Pacrian Lamongan, yang merayakan Milad pesantren Karangasem yang ke-75.
Silaturahim Nasional yang digelar di Auditorium KH Abdurrahman Syansuri pada Ahad (22/10/2023) merupakan puncak dari rangkaian kegiatan perayaan Milad Pondok Pesantren Karangasem yang ke 75 tahun.
Dalam orasinya, Menteri Zulkifli Hasan menggarisbawahi pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan dalam pembangunan masyarakat dan negara.
Ia menekankan bahwa ilmu tidak terbatas pada lingkup sekolah atau pesantren saja, melainkan dapat diperoleh dari mana saja, termasuk pengalaman hidup, interaksi sosial, dan belajar dari lingkungan sekitar.
"Kita semua memiliki potensi untuk terus belajar dan mendapatkan ilmu dari berbagai sumber, termasuk dari pengalaman sehari-hari kita," ujar Menteri Zulkifli Hasan.
Ia juga menekankan bahwa Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Pacrian Lamongan memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan ilmu dan nilai-nilai keagamaan kepada generasi muda.
Acara silaturahim nasional ini menjadi momentum penting untuk merayakan pencapaian dan kontribusi pesantren dalam membentuk karakter dan intelektualitas generasi muda Indonesia.
Ia berpesan kepada pesantren Muhammadiyah ini untuk terus menjadi pusat pengembangan ilmu dan agama yang membawa manfaat bagi bangsa dan negara.
Pesan Menteri Zulkifli Hasan menjadi inspirasi bagi para santri dan tamu yang hadir, bahwa belajar dan mencari ilmu dapat dilakukan di berbagai tempat, sehingga setiap individu memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
"Lambang Muhammadiyah adalah matahari. Filosofinya, di manapun manusia berada, matahari akan memberi sinar yang sama. Mau di Gaza, Israel, mau di Tiongkok mau di Irak mau di Lamongan, di mana saja,"tandasnya.
"Matahari tidak pernah tanya, eh kamu NU ya? Kamu Muhammadiyah ya? Kamu Islam ya? Enggak. Di manapun matahari, dia akan memberi kasih sayangnya secara sempurna kepada siapa saja. Itulah yang disebut dengan rahmatan lil 'ala miin,"imbuhnya.
Menteri Zulkifli Hasan juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan yang telah berkontribusi besar dalam pendidikan dan mencetak ulama Muhammadiyah selama 75 tahun.
Sementara itu, Abdul Hakam Mubarok selaku pengasuh pondok pesantren Karangasem Muhammadiyah Pacrian Lamongan mengungkapkan bahwa dengan usianya yang ke 75 tahun, maka pondon tersebut sudah tua.
"Alhamdulillah. Apa yang diharapkan oleh pendirinya yaitu KH. Abdurrahman Syansuri ingin mencetak kader-kader 'Ulama, mencetak para ilmuwan yang nantinya mereka akan dikembalika ke masyarakat," ungkapnya.
Dirinya menyampaikan terimakasih kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang Sudi menghadiri acara silaturahim Nasional itu. "Atas nama pimpinan Pondok, kami mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perdagangan dengan kesibukan yang luar biasa, mesih menyempatkan diri untuk hadir di pondok Karangasem Muhammadiyah tercinta ini," tutupnya.
Momen Bersejarah
Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah merayakan momen bersejarah dalam perjalanan panjangnya dengan sukses menggelar Silaturahim Nasional dan Tasyakuran Milad ke-75 ini. Acara ini menjadi sebuah peristiwa besar yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, Anggota DPR RI Zainuddin Maliki, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hilman Latif, Ketua PDM Lamongan, Shodikin dan beberapa tamu istimewa lainnya.
Hilman Latif dalam pidatonya mendorong Pondok Karangasem terus mempersiapkan kader-kader yang baik sehingga mampu mengisi ruang-ruang di pemerintahan, salah satunya di bidang haji dam umrah yang dirinya merupakan dirjen Haji dan Umrah.
Dirinya meminta agar KBIH yang dimiliki Pondok Pesantren tersebut meningkatkan menagemen pengelolaan dengan baik.
"Agar kita ini tidak hanya membimbing jama'ahnya, tetapi uangnya kita kirim ke orang lain. Jika demikian, kita berislam baru sebatas ibadah, belum bermanfaat bagi yang lain,"tegasnya.
Di samping itu, ia juga meminta bantuan pikiran para wsatidz di Karangasem Muhammadiyah Pacrian dengan cara membuat halaqoh bersama umat di luar pesantren agar pertukaran pikiran bisa terbangun dengan baik.
"Karena berislam yang baik dan benar itu butuh energi yang besar. Kita perlu belajar, terus menggali, mengambil istimbath yang kuat. Kalau itu tidak dilakukan, kita berislam hanya sebatas rutinitas saja,"ujranya.
"Saya berharap, di usia ke 75 tahun ini, Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Lamongan terus mempersembahkan gagasan-gagasan yang terbaik, termasuk penguatan ekosistem ekonomi haji dan untuk melahirkan generasi mujadid," harapnya.
Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian perayaan Milad Pondok Karangasem yang berlangsung selama beberapa hari.
Ketua Panitia Milad Pondok Karangasem, Muhammad Faris Ma'ani, menjelaskan bahwa Silaturahim Nasional dan Tasyakuran Milad ini adalah momen yang sangat penting untuk menghormati sejarah panjang pesantren, sekaligus menguatkan ikatan antara seluruh komunitas pesantren. "Kami sangat gembira dan bersyukur atas dukungan dan partisipasi semua pihak dalam menyelenggarakan acara ini,"ungkapnya
Ia menjelaskan, selama 75 tahun, Pondok Karangasem telah berperan besar dalam pendidikan dan pembinaan generasi muda. "Acara ini adalah wujud syukur kami atas berbagai prestasi dan kontribusi pesantren dalam pengembangan masyarakat dan pendidikan di Indonesia," ujar Muhammad Faris Ma'ani.
Selain rangkaian acara resmi, Silaturahim Nasional dan Tasyakuran Milad ini juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti peresmian Planetarium dan Observatorium, jalan sehat yang berhadiah Umroh, serta kegiatan menarik lainnya.
"Sebelumnya ada peresmian gedung Planetarium dan Observatorium oleh gubernur Jawa Timur beserta Ketua PWM Jawa Timur, dilanjutkan jalan sehat yang diikuti sekitar 10 ribu masyarakat dan berhadiah umroh," ungkap M. Faris Ma'ani.
Sebagai ketua Panitia Milad, ia berharap agar apa yang sudah tercapai selama ini semakin ditingkatkan lagi mengingat alumninya telah tersebar di penjuru dunia.
Acara ini berhasil memupuk semangat persaudaraan dan solidaritas di antara peserta dan tamu yang hadir.
Perayaan Milad ke-75 Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Pacrian Lamongan menjadi bukti nyata dari keberlanjutan warisan pendidikan dan agama yang diusung oleh pesantren ini, dan menegaskan peran besar pesantren dalam mecetak kader-kader Muhammadiyah dan bangsa. (Iwan Abdul Gani)