Merajut Ruang Intelektualitas Melalui Riset Advokasi Berbasis Data

Publish

2 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
430
Sekolah Riset Advokasi

Sekolah Riset Advokasi

BUKITTINGGI, Suara Muhammadiyah – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Center of Economic and Law Studies (CELIOS) sukses menyelenggarakan Sekolah Riset Advokasi Sumatera Barat pada 29–31 Agustus 2025 di Meeting Room Hotel Monopoli, Bukittinggi. Kegiatan ini menjadi putaran kedua setelah penyelenggaraan Sekolah Riset Advokasi regional Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur yang berlangsung di Yogyakarta pada 20–21 Juni 2025.

Program ini hadir untuk memperkuat kapasitas riset dan advokasi berbasis data, menjawab problem ketimpangan ekonomi serta transisi energi yang elitis dan eksploitatif. Sumatera Barat dipilih menjadi lokasi kedua karena wilayah ini menghadapi kompleksitas konflik sumber daya alam, proyek strategis nasional (PSN), serta rencana pembangunan geothermal yang kerap menimbulkan ketegangan sosial.

Di sisi lain, Sumbar memiliki potensi ekonomi restoratif yang besar, seperti komoditas kopi dan pengembangan hutan wakaf agroforestry yang sedang digarap LHKP PP Muhammadiyah bersama mitranya LATIN sebagai bagian dari mitigasi krisis iklim.

Selama tiga hari, peserta mengikuti rangkaian sesi intensif dengan muatan materi yang mendalam. Di antaranya Pengalaman Advokasi Berbasis Riset yang menekankan metode advokasi berbasis data, Mapping Konflik SDA Berbasis Komunitas, Kerentanan Hukum yang Memperpanjang Konflik Agraria dan Ekonomi Ekstraktif Indonesia, Mengkritisi Kebijakan Fiskal dan Oligarki dalam Pengelolaan SDA, hingga Valuasi Ekonomi dalam Riset SDA.

Sesi penting lainnya adalah Membaca Krisis Ekologi tentang Ketimpangan Tata Kelola Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Relasi Kuasa dan Arah Kebijakan Publik. Setiap materi tidak hanya disampaikan dalam bentuk ceramah, tetapi juga diperkuat dengan diskusi reflektif dan kerja kelompok yang mendorong peserta membuat peta konflik, analisis regulasi, valuasi ekonomi, hingga menyusun kerangka riset advokasi dan draft policy brief.

Para narasumber dari LHKP PP Muhammadiyah dan CELIOS, termasuk David Efendi (Sekretaris LHKP PP Muhammadiyah) dan Bhima Yudhistira (Direktur Eksekutif CELIOS), menekankan pentingnya advokasi yang berakar pada data dan pengalaman lapangan. Diskusi mereka menyinggung distribusi anggaran negara, politik sumber daya alam, hingga dampak kebijakan fiskal yang kerap lebih berpihak pada oligarki dibanding masyarakat.

Kegiatan ini diikuti oleh lintas peserta dari beragam organisasi masyarakat sipil. Hadir perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, organisasi perempuan Muhammadiyah dan Aisyiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), serta perwakilan akademisi dari Universitas Muhammadiyah Sumbar, Universitas Andalas, Pusat Studi Konstitusi (Pusako), dan Pusat Studi Demokrasi (Pusdem). Selain itu, forum juga diramaikan oleh perwakilan LHKP dari berbagai daerah di Sumatera Barat.

Atmosfer sekolah riset berlangsung hidup dan penuh interaksi. Metode partisipatif seperti simulasi, analisis kasus, hingga world café membuat para peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga membangun jejaring intelektual yang produktif. Diskusi-diskusi yang lahir dari kerja kelompok menghasilkan gagasan advokasi berbasis komunitas yang tajam dan relevan dengan kondisi lokal.

Tujuan utama Sekolah Riset Advokasi adalah mengidentifikasi persoalan ketimpangan ekonomi dan transisi energi di Indonesia, mendorong partisipasi akademisi dan aktivis muda dalam riset berbasis bukti, menyediakan ruang diskusi terbuka antar pemangku kepentingan, serta memperkuat kapasitas advokasi dengan menghasilkan peta jalan kebijakan yang berpihak pada keadilan sosial dan lingkungan.

Lebih dari sekadar forum akademik, Sekolah Riset Advokasi Sumatera Barat menjadi titik temu gagasan yang menyatukan analisis ilmiah dengan pengalaman lapangan. Melalui ruang ini, advokasi diharapkan tumbuh lebih kritis, progresif, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat serta kelestarian lingkungan, sekaligus memperkuat komitmen Muhammadiyah bersama mitranya untuk membangun ekonomi yang memulihkan dan ekologi yang berkelanjutan.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah - Apel Penerimaan Tamu Qabilah Hizbul Wathan dan Kemah Ceria sebagai aj....

Suara Muhammadiyah

12 August 2025

Berita

BAUBAU, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) dengan bangga mengumumkan bah....

Suara Muhammadiyah

2 November 2023

Berita

Menggerakkan Spirit Kemanusiaan untuk Palestina DEPOK, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Muhamma....

Suara Muhammadiyah

19 December 2023

Berita

SUKABUMI, Suara Muhammadiyah – Pada Jum’at, 21 Juni 2024 telah dilaksanakan kegiatan Pen....

Suara Muhammadiyah

25 June 2024

Berita

BOGOR, Suara Muhammadiyah - Di era tantangan global yang kian hari kian memuncak muncul berbagai mas....

Suara Muhammadiyah

30 April 2024