YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - "Pendidikan, menurut undang-undang, memiliki terminologi yang panjang. Namun, saya ingin kita semua merenung kembali pada intinya. Ada yang mengatakan bahwa pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan oleh orang dewasa untuk merubah secara permanen perilaku, keterampilan, dan pengetahuan dalam manusia," ujar Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia dalam acara Stadium Generale di R. Amphitheater A, Gedung Fakultas Kedokteran Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada hari Selasa, 16 Januari 2024, pukul 07.30.
Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa pendidikan sejatinya adalah ikhtiar manusia untuk memuliakan dan memberdayakan sesama manusia. Pengenalan Tuhan diakui sebagai langkah awal dalam pengenalan diri dan meningkatkan martabat manusia. "Ketika kita menempatkan objek dan subjeknya pada manusia, maka pengenalan diri menjadi kunci. Bagaimana kita memahami manusia? Ini menjadi landasan penting dalam setiap interaksi dan proses pembelajaran," tambahnya.
Prof. Muhammad Ali juga menyajikan perspektif sejarah mengenai definisi manusia, menekankan bahwa manusia adalah makhluk berpikir bijaksana yang memiliki aktivitas sosial. Ilmu diakui sebagai kunci untuk meraih makna hidup dan memberikan kontribusi positif bagi sesama. Beliau juga menyatakan setuju untuk mendirikan Program Studi S3 Islamic Studies di FAI UAD dengan membawa konsep Islam universal, memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh keluarga besar FAI UAD.
Dalam penjelasannya, Prof. Muhammad Ali menekankan bahwa keberhasilan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik atau materi, tetapi juga dari kecerdasan emosional dan spiritual. Ia mengilustrasikan pentingnya menjaga kebahagiaan dalam hidup, serta mengajak semua peserta untuk mencapai kebahagiaan sejati melalui pengembangan diri dan ilmu pengetahuan. Acara ini merupakan bagian dari proses pendirian Program Studi S3 Studi Islam di Fakultas Agama Islam (FAI) UAD. Prof. Muhammad Ali mengajak peserta untuk merefleksikan kembali definisi pendidikan, menyoroti berbagai perspektif dan pandangan tentang esensi pendidikan. (Zal)