Merawat Persaudaraan Menjadi Tugas Kita Bersama

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
666
Muhammad Saad Ibrahim

Muhammad Saad Ibrahim

TANGERANG, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Saad Ibrahim mengatakan, agama Islam menempatkan posisi sentral umat Muslim sebagai umat yang bersaudara (al-ukhuwah al-islamiyyah). Kata al-ukhuwah di sini, menurut Saad, bermakna persaudaraan yang mengacu kepada persaudaraan dalam konteks nasab.

“Sekalipun demikian, itu juga digunakan untuk segala bentuk persaudaraan yang tidak berbasis secara langsung dengan garis nasab,” katanya saat Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah Cabang Cipondoh, Kota Tangerang, Ahad (13/4).

Kemudian, kata al-islamiyyah, dijadikan kata sifat untuk mensifati kata al-ukhuwah. Sehingga makna dari al-ukhuwah al-islamiyyah sebagai persaudaraan yang bersifat Islami. Dan persaudaraan yang nisbatkan kepada Islam.

“Iya, Islam mengajarkan persaudaraan. Atas dasar bahwa setiap manusia itu dalam pandangan Islam adalah baik. Semua orang itu baik. Hanya dengan pandangan seperti inilah relevan ungkapan tentang al-ukhuwah,” sebutnya.

Menurut Saad, ada pandangan yang bertolak belakang, bahwa manusia adalah serigala bagi manusia yang lainnya. Istilah ini dipopulerkan oleh Thomas Hobbes sebagai homo homini lupus.

“Serigala sifatnya menyerang. Sifatnya kemudian melenyapkan pihak lain. Pandangan yang seperti ini tidak bisa relevan dikaitkan dengan persaudaraan. Jadi dalam pandangan Islam, manusia itu baik. Didesign dengan yang baik, bahkan yang terbaik (fi ahsan at-taqwim),” ungkpanya.

Bagi Saad, persaudaraan hanya bisa terbangun dengan baik bilamana mengintegrasikan petunjuk Al-Qur’an yang kemudian termanifes ke dalam laku sehari-hari. “Persaudaraan dapat terbangun kalau hati ini baik, termasuk baik kepada orang lain. Tidak usah ada hati yang sakit,” imbuhnya.

Spektrum persaudaraan dalam konteks Islamiyah tidak semata-mata terbatas hanya dengan sesama muslim. “Tetapi juga persaudaraan sesama umat manusia seluruhnya,” ujarnya.

Untuk itu, Saad mengajak agar persaudaraan harus dirawat dengan sungguh-sungguh. Sehingga ajaran luhur Islam itu tidak mengalami pemudaran.

“Persaudaraan membutuhkan silaturahmi, menyebarkan keselamatan, rahmat dan berkah. Dan untuk menjaganya perlu saling memberi dan saling menghadiahi. Semakin banyak memberi, maka akan semakin baik,” urainya. (Cris/Tia/N)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDAACEH, Suara Muhammadiyah - Dosen Universitas Muhammadiyah aceh (Unmuha) melaksanakan kegiatan P....

Suara Muhammadiyah

28 November 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka usaha memajukan bangsa melalui kecakapan digital, B....

Suara Muhammadiyah

29 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Atmosfer konflik antara Palestina dan Israel belakangan ini kembali....

Suara Muhammadiyah

27 March 2025

Berita

TUBAN, Suara Muhammadiyah - Pada Sabtu (15/6) SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban menjalani visitasi Mu....

Suara Muhammadiyah

15 June 2024

Berita

BOGOR, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Setusari laksanakan Musyawarah Ranti....

Suara Muhammadiyah

15 October 2023