Eka Noviana dan Syiar Kebaikan Paragon untuk Pendidikan Indonesia

Publish

11 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
106
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebagai bentuk komitmen dalam memajukan dunia pendidikan dan mengapresiasi para pahlawan di balik layar, ParagonCorp berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) serta Dosen sekaligus Konten Kreator Imam Santoso (@santosoim) menginisiasi “Blusukan: Mengunjungi Dosen Inspiratif”. Program ini dirancang untuk menyoroti sisi humanis, dedikasi, dan perjuangan para dosen yang telah berkontribusi besar dalam mendidik generasi penerus bangsa.

Kegiatan perdana program “Blusukan” berlangsung di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada Sabtu (11/10). Acara yang dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, direktur Kemendiktisaintek, tim Paragon, dan media ini, mengangkat kisah apt. Eka Noviana, Ph.D., seorang dosen yang prestasinya mendunia dengan masuk dalam kategori Top 2% Ilmuwan Terbaik Dunia 2025 versi Stanford University.

Dalam sambutannya, Fathiya Khairiya, perwakilan CSR ParagonCorp, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk aksi nyata untuk “menjemput” dan mendekatkan kisah inspiratif para pendidik tinggi kepada masyarakat.

 “Paragon memang ada inisiatif untuk jemput dosen, jemput dosen inspiratif yang nantinya bisa berbagi inspirasi terkait STEM dan sosial media. Intinya, kita mengangkat kisah-kisah dosen ini untuk menjadi inspirasi, nggak hanya untuk universitas tersebut tapi untuk seluruh Indonesia sebagai syiar kebaikan,” ujar Fathiya.

Ia mengungkapkan bahwa hingga Desember mendatang, tim akan mengunjungi 13 dosen inspiratif dari 13 titik berbeda di seluruh Indonesia. Sebagai apresiasi, ParagonCorp akan memberikan dukungan fasilitas penunjang pembelajaran, seperti kebutuhan riset, peralatan kelas, laboratorium, atau sarana pendukung lainnya.

 “Harapannya program ini bisa berlanjut hingga 2026 dan seterusnya. Tiga belas dosen ini hanyalah permulaan dari ribuan dosen inspirasi lainnya. Seperti bola salju, dari satu kisah bisa menginspirasi ratusan, lalu ribuan orang,” tambahnya penuh harap.

Yang tak kalah penting, program ini berkomitmen untuk menjangkau dosen-dosen di seluruh penjuru negeri. “Ini tidak hanya di provinsi-provinsi besar, tapi insya Allah kami juga akan ekspedisi ke daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Ada rencana ke Papua dan Aceh. Ini adalah komitmen kami untuk merangkul seluruh inspirasi di Indonesia,” tegas Fathiya.

Kehadiran Ardi Findiyartini, Direktur Strategi dan Sistem Pembelajaran Transformatif Kemendiktisaintek RI, dalam acara ini menandakan dukungan penuh pemerintah. Dalam sambutannya, Ardi menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap program “Blusukan”.

 “Kami berharap ekspedisi kebaikan ini dapat melengkapi dan memperkuat ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia. Program semacam ini tidak hanya mengapresiasi, tetapi juga mendorong kampus-kampus untuk terus meningkatkan inovasi yang langsung bermanfaat dan dapat dirasakan oleh masyarakat,” ujar Ardi.

Mengenal Eka Noviana, Top Scientist Muda

Berbagi inspirasi, apt. Eka Noviana, Ph.D., yang dengan rendah hati menceritakan perjalanan penelitiannya. Meski mengaku sebagai “pemula”, karya Eka dalam mengembangkan Paper-Based Analytical Device (PAD) atau alat deteksi berbasis kertas telah mendunia dan menempatkannya di jajaran elite ilmuwan internasional.

 “Alhamdulillah, saat studi S3, saya berkesempatan belajar langsung kepada salah satu pakar di bidangnya. Pekerjaan kami terkait metode deteksi dengan kit kertas banyak diduplikasi dan dikutip, sehingga berkontribusi pada pencapaian ini,” cerita lulusan Master, Kimia Analitik, University of Arizona dan Doktor Kimia di Colorado State University Amerika Serikat itu.

Penelitian dosen muda kelahiran Gunungkidul, DI Yogyakarta pada 1991 ini berfokus pada menciptakan alat deteksi yang murah, mudah, dan dapat digunakan di lapangan. Alat ini dapat mendeteksi berbagai hal, mulai dari bahan berbahaya dalam makanan (seperti pewarna tekstil) hingga parameter kesehatan (seperti gula darah dan kolesterol) meskipun hanya sedikit sampel.

 “Tujuannya adalah membuat alat deteksi yang lebih aksesibel. Tidak butuh alat besar, tidak perlu listrik, dan bisa dibawa ke mana saja. Ini sangat cocok untuk Indonesia sebagai negara kepulauan dengan banyak daerah yang akses terhadap laboratorium dan listrik terbatas, atau yang kami sebut resource limited setting,” jelasnya detail.

Eka juga membeberkan roadmap penelitiannya. Saat ini timnya sedang dalam tahap optimasi dengan dukungan pendanaan hibah BIMAH dari Cambridge Design Park selama dua tahun. Ke depan, prototipe yang sudah jadi akan dipatenkan, diuji langsung di lapangan bersama mitra, dan divalidasi agar siap digunakan masyarakat luas.

Eka Noviana menyampaikan pesan penyemangat untuk generasi muda. “Semoga lebih banyak yang tertarik di bidang sains. Sains itu menarik karena kita bisa memecahkan banyak masalah di sekitar kita dengan sains dan teknologi. Kita punya banyak idola di bidang sains, salah satunya Pak Imam Santoso. Semoga semua tetap semangat.”

Program “Blusukan” juga diangkat melalui konten di media sosial bersama Imam Santoso untuk menyalakan lebih banyak lentera inspirasi, menguatkan ekosistem pendidikan. Bahwa di balik generasi muda Indonesia yang maju, terdapat para dosen yang mengabdi dengan sepenuh hati. (Riz)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh menyelenggarakan Rapat Pim....

Suara Muhammadiyah

4 November 2023

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - LAZISMU Sewon Selatan, Pemerintah Kalurahan Pendowoharjo, dan Takmir Ma....

Suara Muhammadiyah

9 September 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dituntut u....

Suara Muhammadiyah

23 September 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dua pesilat muda dari Tapak Suci Bantul, Agung Tri Prasetyo dan Isyana....

Suara Muhammadiyah

19 August 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bertempat di Amphitarium Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Kwartir Pu....

Suara Muhammadiyah

29 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah