YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar perayaan resepsi Milad Muhammadiyah ke-111. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu (18/11) malam di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Tema milad kali ini mengusung “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta”. Ribuan warga Persyarikatan tumpah ruah memadati Sportorium UMY untuk memeriahkan dan menyukseskan kegiatan tersebut. Bahkan, sampai-sampai ada yang menyaksikan di luar gedung menggunakan layar proyektor, mengingat jumlah pengunjungnya tak terbendung.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi bersama jajaran, Ketua Umum PP Aisyiyah Dr apt Salmah Orbaniyah, Mkes beserta jajaran, Anggota Komisi Yudisial Prof Dr Mukti Fajar Nur Dewata, SH., MHum, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Rektor UMY Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP., IPM., ASEANEng, Pendiri Quantum Akhyar Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Dr Adi Hidayat, Lc., MA, dan beberapa tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Gunawan mengatakan Muhammadiyah dengan capaian usia 111 tahun merupakan usia yang matang bagi sebuah organisasi pembaharu. Sejak kelahirannya pada 1912, sampai hari ini Muhammadiyah mampu berdiri dengan kokoh di tengah transformasi zaman yang main kompleks. Dan mampu memberi kontribusi bagi kehidupan bangsa dan negara.
“Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi yang berkhidmat luar biasa di berbagai aspek kehidupan. Apakah ia di aspek pendidikan, kesehatan, dan juga tentunya yang kita harapkan selalu berkembang terus adalah ekonomi. Sehingga bukan saja Muhammadiyah itu bisa berkembang menjadi sebuah kekuatan sosial-keagamaan, tetapi juga menjelma sebagai kekuatan ekonomi yang dapat diperhitungkan di negara kita,” ujarnya.
Di sisi lain, KGPPA Paku Alam X menyampaikan selamat atas milad Muhammadiyah ke-111. Lewat tema yang diusung tersebut, keberadaan alam semesta sebagai ruang bagi manusia untuk mengenali eksistensi keberadaan Tuhan. Sementara, keberadaan manusia untuk bersaksi bahwa Tuhan itu pasti benar adanya.
“Keagungan Tuhan Yang Maha Esa memancarkan daya Kuasa-Nya kepada manusia-manusia yang menjadi manifestasi tertinggi dari semua ciptaan-Nya yang ada di alam semesta. Sesungguhnya tidak ada satu titik pun tempt di alam semesta ini di mana perwujudannya tidak termanifestasikan. Manusia adalah pusat manifestasi Tuhan di alam semesta. Itulah hakikat semesta,” ujarnya.
Oleh karenanya, ia menyampaikan manusia harus memperkuat perksaksiannya kepada Tuhan dengan beriman, bertakwa, dan bertauhid bahwa Tuhan sebagai kebenaran yang tunggal. Hanya manusia yang mengenali dirinya yang dapat mengenali Tuhan-Nya. “Manusia harus mengejar pengetahuan tentang makna kehidupan yang menyelimuti dirinya. Sehingga ia menjadi tahu hakikat hidup yang di amanatkan kepadanya,” tuturnya.
Ia mengingatkan, agar manusia sebagai khalifah di muka bumi tidak boleh sampai berbuat serampangan. Yakni perbuatan yang melampaui dan diluar kendali panduan agama, yang telah menuntun kehidupan untuk berbuat baik dan luhur.
“Manusia kesatria yang sempurna cintanya kepada Tuhan Yang Maha Esa tidak akan berbuat jahat dan keji kepada semua makhluk ciptaan-Nya. Apalagi kepada sesama manusia yang tidak bersalah. Sedangkan kepada mereka yang bersalah, hukum akan ditegakkan dengan dasar ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan. Manusia kesatria mencintai alam semesta beserta seluruh makhluk ciptann-Nya,” jelasnya.
Dalam resepsi milad kali ini, dimeriahkan pula dengan aneka penampilan tradisional. Musikalisasi puisi karya Taufik Ismail dengan judul “Rasa Syukur dan Doa Bersama” oleh Salsya Naulia Hamid, Mahasisawa Unisa. Kemudian, ada juga Muhammadiyah Award 2023 (penghargaan di bidang pendidikan), launching gerakan infak pendidikan 111 Muhammadiyah. Dan masih banyak lagi. (Cris)
