SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Program Studi Magister Hukum Ekonomi Syariah (MHES) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar kegiatan Diseminasi Hasil Riset Penelitian Internasional Mahasiswa dan kuliah tamu yang bertema Akad Mudharabah dalam Asuransi Syariah dari Perspektif Fikih Islam dan Hukum Positif: Kajian Yurisprudensi Legalitas komparatif Zakat termasuk dalam daftar faktor ekonomi di Kabupaten Bandung.
Kegiatan yang digelar di gedung pascasarjana UMS ini merupakan upaya yang dilakukan prodi MHES dalam meningkatkan kualitas publikasi mahasiswa pada tingkat Internasional. Selain itu, juga menghadirkan Syaikh Dr. Ahmad Abdul Hadi, Lc., M.A., seorang penulis fatwa dari Hai'ah Kibar al-Ulama Saudi Arabia sekaligus dosen tamu yang membantu review hasil riset mahasiswa.
Kaprodi Magister HES UMS, Dr. Isman, S.H.I.S.H., M.H., menjelaskan riset ini menghubungkan konsep fikih UMS dengan negara-negara yang tergabung dalam Organization of Islamic Cooperation (OKI). OKI merupakan organisasi antarpemerintah dunia sekaligus suara kolektif dunia Muslim untuk memastikan dan melindungi kepentingan mereka di bidang ekonomi, sosial, dan politik.
“Intinya adalah fikih itu punya kontribusi untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakat,” jelas kaprodi MHES saat dimintai keterangan pada Rabu, (12/11).
Isman menuturkan, terdapat 2 penyaji yang membawakan hasil risetnya yaitu, Muhammad Zacky Yudhatama, Lc., M.H., membahas mengenai zakat dan peranannya dalam mencegah perceraian. Sedangkan, penyaji 2 berfokus pada asuransi dalam transaksi fikih yang memiliki unsur menolong sesama tidak hanya sebatas unsur komersial yang dibawakan oleh Ghufran Jauhar, S. IP. S.H., M.H.
Lebih lanjut, Isman menuturkan penyaji dalam seminar tersebut terpilih melalui seleksi ketat yang dilakukan oleh prodi. “Pertama ada seleksi dari penelitian tesis, bahwa tesis ini memang sudah layak untuk diajukan dan didiseminasikan dan mendapat review dari reviewer internasional,” tuturnya.
MHES UMS telah mencatat banyak prestasi dalam pengembangan publikasi internasional, saat ini pascasarjana HES berada di tingkat pertama publikasi SINTA. Kemudian, dalam level internasional termasuk tingkat ketiga di Indonesia.
“Yang bereputasi ada sekitar dua artikel, tapi yang SINTA dan selanjutnya saya kira sudah hampir tiga puluhan lebih. Karena itu adalah syarat untuk ujian tesis di MHES,” ungkap Isman.
Selain itu, MHES sebagai upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi internasional dengan menerapkan strategi diseminasi dengan reviewer dari universitas luar negeri yang memiliki kapasitas riset unggul dan bertaraf internasional.
“Kita akan menggiatkan kegiatan diseminasi setiap bulan dan mendatangkan reviewer dari Malaysia, kemudian dari Universitas Sains Islam Teknologi Islam, dari luar negeri yang memang kerjasama dengan UMS,” paparnya.
Prodi secara penuh mendukung mahasiswa dalam menghasilkan riset internasional dengan memberikan pendampingan berupa intensif dan delegasi seminar internasional. Isman berharap, pengembangan kajian ekonomi Islam di UMS dapat dilakukan secara interdisipliner.
“Di dalamnya ada hukum, ada ekonomi, ada manajemen, ada filantropi. Sehingga memang topik ini kalau ingin kita sampai lebih jauh, maka seharusnya pendekatannya juga interdisipliner,” harapnya.
Melalui pendekatan interdisipliner, terdapat dukungan dari berbagai fakultas seperti ekonomi, hukum, dan fakultas agama islam. “Harusnya membuat roadmap dan difasilitasi oleh Lembaga Riset dan Inovasi (LRI),” ujar Isman. (Roselia/Humas)


