METRO, Suara Muhammadiyah - Resepsi Milad Muhammadiyah ke-113 tingkat wilayah Lampung yang digelar di Universitas Muhammadiyah (UM) Metro, pada Sabtu (30/11), menyuguhkan pemandangan yang tak biasa. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung, Prof Dr H Sudarman, MAg, tidak hanya tampil memberikan pidato organisasi, tetapi juga turun langsung memimpin korps karawitan dan menabuh gamelan di hadapan ribuan hadirin.
Aksi budaya ini menjadi simbol kuat pesan yang dibawa Sudarman dalam kepemimpinannya, bahwa Muhammadiyah adalah gerakan yang inklusif, toleran, dan menjunjung tinggi kearifan lokal.
"Muhammadiyah sangat menjunjung tinggi budaya, seni budaya, dan kearifan lokal. Setelah ini saya mohon izin tidak duduk di samping Pak Menteri, karena saya akan duduk di samping sebelah kiri untuk memukul gamelan Jawa," ujarnya sebelum beranjak menuju perangkat gamelan Lembaga Seni Budaya PWM Lampung.
Dalam pidato iftitahnya, Sudarman menyoroti karakter kepemimpinan di Muhammadiyah yang unik. Ia menekankan bahwa meskipun Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi Islam yang kaya raya dengan ribuan amal usaha, para pemimpinnya tetap memegang teguh prinsip hidup bersahaja.
Ia mencontohkan kesederhanaan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI sekaligus Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti, yang menolak dijemput dengan kendaraan mewah.
"Ciri utama Muhammadiyah itu organisasinya kaya, tetapi pemimpinnya bersahaja. Bersahaja itu sikap mental, miskin itu kondisi. Pimpinan Muhammadiyah itu bersahaja, bukan miskin," tegas Sudarman yang disambut tepuk tangan riuh hadirin.
Sosok Guru Besar UIN Raden Intan Lampung ini juga menunjukkan kerendahan hatinya dengan menolak klaim keberhasilan tunggal. Ia menegaskan bahwa menggeliatnya prestasi Muhammadiyah Lampung dalam tiga tahun terakhir bukan karena kehebatan dirinya semata, melainkan hasil kerja keras kolektif seluruh anggota pleno dan pimpinan di bawahnya.
"Jika Muhammadiyah Lampung menggeliat sebegitu rupa, itu bukan karena Ketua PWM yang hebat, tetapi anggota-anggota pendamping ketua itu yang hebat luar biasa," ucapnya mengapresiasi jajarannya.
Sudarman juga dengan bangga merinci satu per satu prestasi daerah, mulai dari Ranting Bungur yang menjadi Juara 1 Nasional, hingga 14 atlet Tapak Suci Lampung yang sukses menyabet medali di kejuaraan dunia dan PON .
Aksi nyentrik dan kepemimpinan Sudarman ini mendapat apresiasi langsung dari Abdul Mu'ti. Dalam tausiyahnya, Mendikdasmen ini mengaku terkejut mengetahui bakat terpendam Ketua PWM Lampung tersebut.
"Saya baru tahu ternyata Ketua PWM ini punya bakat yang terpendam," kelakarnya.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung pada Resepsi Milad ke-113 ini berhasil merepresentasikan wajah Muhammadiyah Lampung yang dinamis dan berkemajuan. Melalui perpaduan antara ketegasan prinsip organisasi, kerendahan hati dalam memimpin yang bersahaja, serta kecintaan nyata pada seni budaya, Sudarman telah mengirimkan pesan kuat bahwa dakwah Muhammadiyah tidak kaku, melainkan mampu merangkul tradisi dan menyatu dengan napas kehidupan masyarakat tanpa kehilangan identitas Islamnya. (pri/fajrs)


