LAMONGAN, Suara Muhammadiyah - Pendidikan yang menyenangkan adalah kunci kesuksesan dalam proses belajar mengajar. Hal ini menjadi fokus utama di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 16 Karangasem, Pacrian Lamongan. Madrasah binaan Pondok Pesantren Karangasem ini mengambil pendekatan unik untuk mempelajari matematika dengan penuh kegembiraan.
Siswa-siswa di kelas III C di MIM 16 Karangasem belajar tentang bilangan pecahan dengan cara yang tak biasa, yaitu dengan menggunakan alat peraga berupa omlet. Ya, Anda tidak salah dengar, omlet yang merupakan makanan lezat terbuat dari mie dan telur telah menjadi bahan ajar yang memukau bagi siswa-siswa ini. Para siswa-siswi menggunakan omlet sebagai representasi angka atau bilangan pecahan dalam matematika.
Niayah, kepala Madrasah, mengungkapkan bahwa ini adalah langkah inovatif untuk membuat pembelajaran matematika lebih menarik bagi siswa. "Kami ingin mengubah persepsi bahwa matematika itu sulit dan membosankan. Dengan menggunakan omlet sebagai alat peraga, siswa dapat belajar sambil bersenang-senang," ujarnya.
"Di samping itu bahwa, kami juga bisa menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya pendidikan, tetapi juga menghibur. Aantusiasme siswa untuk matematika jadi meningkat," imbuhnya.
Tidak hanya itu, untuk mendatangkan alat peraga berupa omlet, pihak sekolah telah menjalin kerjasama erat dengan para wali siswa kelas III C. "Ini adalah contoh nyata dari dukungan orangtua dalam memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan mengasyikkan bagi putra-putrinya," ungkap Niayah.
Metode pembelajaran ini tampaknya telah membuahkan hasil yang positif. Siswa-siswa tidak hanya memahami konsep bilangan pecahan dengan lebih baik, tetapi mereka juga merasa lebih antusias dalam belajar matematika. Orangtua siswa juga memberikan dukungan positif terhadap inisiatif ini. Mereka melihat bahwa anak-anak mereka tidak hanya belajar matematika dengan baik, tetapi juga senang melakukannya.
Ini adalah bukti bahwa pendidikan yang kreatif dan menyenangkan dapat meningkatkan minat serta pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang sering dianggap rumit. Semoga langkah inovatif MIM 16 Karangasem ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih asik dan menyenangkan, sehingga setiap siswa dapat meraih prestasi maksimal dalam pembelajaran mereka. (Iwan Abdul Gani)