MAKKAH, Suara Muhammadiyah - Tiga santri Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Pleret mengikuti Program Umroh dan Dauroh di Arab Saudi pada tanggal 26 Februari – 26 Maret 2024. Ketiga santri tersebut adalah Aufa Fadhil Ibrahim (kelas X), Farrel Achmad Al Ghiffari (kelas XI), dan Muhammad Syaghif Uzlifa A (kelas XI).
Ketiganya berangkat bersama dengan santri-santri lain dari MBS Yogyakarta, Pondok Pesantren Muhammadiyah Cilongok Banyumas, MBS Bojonegoro, Pondok Kauman Padang Panjang, dan Pondok Pesantren Modern Muhammdiyah Al-Kautsar Limapuluhkota. Sejak keberangkatan sampai kepulangan, para santri akan didampingi oleh Ustadz Muhammad Taufik, Lc dari MBS Yogyakarta.
Selain melakukan umroh, beribadah di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, dan belajar ilmu agama, para santri juga melakukan wisata religi di tempat-tempat bersejarah di Madinah dan Mekkah.
Tempat-tempat yang telah mereka kunjungi di antaranya Makam Baqi, Jabbal Uhud, Jabbal Rahma, dan Masjid Rajhi. Para santri juga mendalami Tahsin dan Tahfidz untuk memperbagus bacaan dan menambah hafalan Al-Quran mereka. Tahsin dan Talaqqi dilakukan bersama Masayikh di Masjidil Haram.
Pembelajaran ilmu agama utamanya dilakukan melalui kerjasama dengan para pengajar dari Universitas Ummul Quro, Mekkah, yang berkompeten untuk mengajar Bahasa Arab, pengetahuan agama, dan Tsaqofah.
Di akhir program, para santri akan memperoleh sertifikat resmi dari Universitas Ummul Quro.
Pada saat pemberangkatan, ketiga santri MBS Pleret dilepas oleh Ustadz Kamiludin, M.Pd. selaku Direktur Pesantren, Muh. Fatkul Mubin, M.Pd. selaku Ketua Badan Pembina Pesantren, orang tua dan keluarga, serta perwakilan guru, musyrif, dan santri. Melalui doa yang dipanjatkan bersama, diharapkan para santri akan bisa mengikuti kegiatan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang memuaskan, diberi kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan berbagai aktifitas di negara tempat lahirnya agama Islam tersebut.
Bersama-sama dengan peserta lain, ketiga santri MBS terbang dari Jakarta ke Jeddah, untuk selanjutnya tinggal di Madinah, dan kemudian ke Mekkah.
Dengan kegiatan umroh dan dauroh ini, MBS Pleret berharap para santri yang mengikutinya bisa menambah kompetensi mereka di bidang agama dan Bahasa Arab, serta memiliki pengalaman dan ketrampilan berkomunikasi di tingkat internasional.
Kegiatan-kegiatan serupa akan terus diupayakan sehingga semakin banyak santri yang terlibat dan kualitas MBS Pleret mendapatkan rekognisi di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian, slogan MBS Pleret “Excellent dan Quranic” berdampak nyata dan semakin membumi. *