YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta kembali melaksanakan Moehi National Competition yang ke-9. Dengan mengangkat tema “Unraveling the Mystery, Make Your Own History” yang berarti Mengungkapkan Sebuah Misteri dan Membuat Sejarahmu Sendiri.
Monaco #9 tahun ini diikuti oleh seluruh sekolah jenjang SMP-SMA seluruh Indonesia dengan jumlah 1657 peserta. Adapun lomba yang di helat antara lain Tapak Suci, Basket, Musabaqoh Tartil Qur’an, Cipta Puisi, dan lain sebagainya.
Opening Ceremony Monaco #9 dilaksanakan pada Jumat, 23 Agustus 2024 di Gedung Grha As-Sakinah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Hadir dalam acara tersebut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Irwan Akib, MPd, Wakil Ketua PWM DIY H Gita Danu Pranata, SE., MM, Ketua PDM Kota Yogyakarta H Aris Madani SPdI., MSI, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Drs Hery Nugroho, MPd, dan segenap tamu undangan lainnya.
Menurut Gita, ia sangat mengapresiasi setinggi-tingginya event nasional ini. Ia menggambarkan bahwa ini tidak hanya sekedar berkompetisi tetapi menunjukkan ajang minat dan bakat dari para peserta.
“Tidak hanya untuk berkompetisi tetapi bisa untuk bersilaturahmi dan menunjukkan ajang kemampuan para peserta,” ucapnya.
Menurutnya acara ini sebagai salah satu momentum untuk mengisi dan menyemarakkan kemerdekaan. Dan generasi muda harus bisa memaknainya dengan melakukan kegiatan yang produktif dan positif salah satunya melalui Monaco #9.
“Artinya kalau menang itu memang diharapkan kalau kalah jangan jadi pecundang. Angkatan-9 ini terus berjalan dengan lancar dan tidak pernah ada komplain-komplain yang signifikan terkait dengan pelaksanaan Monaco ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Aris mengucapkan tahniah atas terselenggaranya acara Monaco #9. Ia berharap seluruh peserta dapat melakukan perlombaan sebaik mungkin.
“Kami dari PDM Kota Yogyakarta mengucapkan selamat dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Monaco ini. Alhamdulilah pesertanya ada 1657. Mudah-mudahan ini dapat melahirkan juara-juara yang hebat yang nantinya akan mewakili sekolah-sekolah berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi,” ucapnya.
Aris mengatakan dalam menghadapi tantangan yang kompleks di era sekarang ini, yang dibutuhkan tidak hanya sekadar kemampuan tetapi harus memiliki karakter yang baik. Di sinilah implikasi diselenggarakannya Monaco #9 ini.
“Jadi ini menjadi ajang untuk berkompetisi sekaligus untuk membina pendidikan karakter,” katanya.
Di sisi lain, Hery mengatakan kegiatan Monaco #9 ini merupakan bukti bahwa SMA Muhi ikut andil dalam mempersiapkan generasi terbaik di masa depan. Lebih lanjut Monaco ini juga sebagai ajang mempersiapkan anak-anak Indonesia yang nantinya pada tahun 2030 Indonesia akan memasuki masa demografi.
“Berhasil atau tidaknya demografi tersebut tergantung dengan kita mempersiapkannya sejak dini,” ucapnya.
Heri berharap kegiatan ini bisa memberikan pengalaman baru bagi seluruh peserta dan mengingatkan kemenangan sebagai bonus semata dan mengatakan kemenangan hanya sebagai bonus semata maka jangan dijadikan sebagai bonus semata.
“Harapannya kegiatan ini jangan dijadikan sebagai ajang persaingan antar pelajar tetapi sebagai wadah meningkatkan tali silaturahmi sebagai pengembangan diri. Siapapun yang menjadi pemenang jangan gampang puas jadikan sebagai acuan untuk meraih kemenangan yang lebih baik lagi ke depannya,” tegasnya. (Alle/Lika)