YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Prodi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Fakultas Agama Islam (FAI), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mencetak sejarah baru. Prodi ini menjadi satu-satunya program magister di UAD yang berhasil meraih akreditasi internasional Unconditional dari Agency for Quality Assurance through Accreditation of Study Programs (AQAS) pada Rabu (26/2).
Tak hanya MPAI, lima program sarjana (S1) lainnya di UAD juga telah memperoleh akreditasi Internasional Unconditional dari AQAS, yaitu Pendidikan Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, dan Pendidikan Matematika.
Ketua Program Studi MPAI FAI UAD, Suyadi mengungkapkan, meskipun tergolong prodi yang masih muda, MPAI telah menunjukkan pencapaian akademik yang luar biasa. Berdiri sejak 2017, prodi ini hanya membutuhkan tiga tahun untuk meraih Akreditasi “A” dari BAN-PT pada 2020. Selanjutnya, pada 2023, MPAI mengajukan Instrumen Suplemen Konversi (ISK) dan berhasil meraih peringkat “Unggul.”
“Kini, belum genap 2 tahun meraih Unggul, pada 2025 akreditasi Internasional Unconditional dari AQAS semakin mengukuhkan kualitas MPAI di tingkat dunia,” katanya.
Dalam database Scopus, mahasiswa dan dosen MPAI memiliki publikasi pada jurnal internasional bereputasi sebanyanyak 34 dokumen dengan total sitasi 250. Dalam database SINTA, MPAI memiliki Score overall 5.661.
“Kami bersyukur atas anugerah besar ini. Capaian ini tentu berkat dukungan penuh pimpinan UAD, pendampingan Badan Penjaminan Mutu (BPM), serta kerja keras seluruh civitas akademika MPAI dan FAI,” ujarnya.
Prestasi gemilang ini tentu atas dukungan semua pihak, terutama pimpinan perguruan tingi, Rektor UAD, Muchlas, berserta seluruh jajaran wakil rektor. Juga pendampingan penuh totalitas dari Badan Penjaminan Mutu (BPM), Agung Kristanto, beserta jajaran kabid BPM Novi Febrianti, Kepala Bidang Audit Mutu Internal, Trianik Widyaningrum, Kepala Bidang Audit Mutu Eksternal dan Rekognisi, serta Ulinnuha Yudiansa Putra, Kepala Bidang Audit Keuangan.
Kontribusi dari berbagai lembaga dan biro, khususnya Kantor Kerjasama dan Urusan Internasional (KKUI) atau Ahmad Dahlan Global Engagement (ADGE) yang dikepalai oleh Ulaya Ahdiani, dan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Anton Yudhana.
Suport dari pimpinan fakultas, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI), Arif Rahman, Wakil dekan bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Akademik dan Kemahasiswaan, Ferawati, dan Wakil Dekan bidang Sumber Daya Manusia, Keuangan, Kehartabendaan dan Administrasi Umum, Yoyo, dan seluruh pihak yang berkontribusi di dalamnya.
Akreditasi Internasional ini bukan sekadar pengakuan, tetapi juga membuka peluang besar bagi alumni MPAI untuk berkiprah di tingkat global, baik dalam melanjutkan studi ke luar negeri maupun membangun karier internasional.
“Dengan akreditasi internasional ini, lulusan, mahasiswa, dan dosen MPAI memiliki kualitas setara dengan perguruan tinggi di dunia,” kata Sekretaris Prodi, Djamaluddin Perawironegoro.
Visi MPAI menjadi Prodi bereputasi bukan hanya mimpi, tetapi aksi nyata. Lailan Arqam menambahkan kiprah alumni MPAI di dunia internasional sudah mulai tampak. Hal ini dibuktikan dengan dua alumni MPAI, Rahmad Ryadhush Shalihin dan Desfa Yusmaliana yang meraih beasiswa doktor dari pemerintah Brunei Darrussalam.
“Hal ini tidak hanya menjadikan MPAI sebagai aset bagi FAI dan UAD, tetapi juga bagi bangsa dan negara. Dengan meningkatnya jumlah mahasiswa asing, dampaknya akan dirasakan hingga sektor ekonomi Indonesia,” pungkasnya. (man/n/cris)