SIDRAP, Suara Muhammadiyah - Majelis Pembinaa Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah menghelat rapat kerja wilayah di Aula Institut Kesehatan (ITKES) Muhammadiyah Sidrap, pada Sabtu--Ahad, 14--15 Oktober 2023.
Ketua panitia, Dahlan Sulaiman mengungkapkan, pihaknya menggiatkan komunikasi dengan seluruh pengurus MPKSDI pimpinan daerah se-Sulsel atas arahan Wakil Ketua PWM, Mawardi Pewangi.
Kata Dahlan, hal itu karena urgensi rakerwil yang akan membincang terkait reformasi pengaderan Muhammadiyah di Sulawesi Selatan. Pihaknya bersyukur, 18 dari 24 MPKSDI PDM se- Sulsel dari hadir dalam rakerwil tersebut.
"Setiap ketua dan sekretaris MPKSDI daerah kami telepon minimal lima kali untuk memastikan kehadirannya, sesuai arahan Bapak Koordinator, Ustaz Mawardi. Itu karena agenda yang akan kita bicarakan maha penting. Kita mau reformasi sistem pengaderan," ungkap dia.
Sementara itu, Ketua MPKSDI PWM Sulsel, Amir MR menekankan, rakerwil harus merumuskan arah pengaderan, terkhusus perihal diaspora kader. "Begitu pentingnya diaspora kader ini sehingga Pimpinan Pusat Muhammadiyah membentuk tim khusus perwakilan setiap wilayah. Karena memang banyak hal penting yang mesti kita bincang terkait diaspora," ungkap Amir.
Amir menerangkan, diaspora yang dimaksud adalah penyebaran kader di sejumlah lini. "Yang paling seksi, penyebaran kader kita ke partai politik," kata Amir. Karena itu, MPKSDI akan berkolaborasi dengan sejumlah majelis-lembaga PWM Sulsel.
Persyarikatan mengharapkan kader Muhammadiyah yang terdiaspora di sejumlah lini menjadi pejuang cita-cita dan visi-misi gerakan. Sesuai arahan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, kader harus menjadi petugas Persyarikatan di partai politik, bukan sebaliknya.
Amir menekankan, forum rakerwil harus membincang reformasi sistem pengaderan dan diaspora tersebut. Demikian pula dengan upaya internalisasi ideologi Al-Islam menurut Muhammadiyah. "Jangan sampai kader kita lebur atau diwarnai oleh paham-paham lain. Karena tidak sedikit saudara-saudara kita yang sudah tercampur pandangan ideologi lain," kata dia.
Menanggapi itu, Wakil Ketua PWM Sulsel menekankan, MPKSDI memang bertugas menjaga kader dan membangkitkan semangat ber-Muhammadiyah. "Pengaderan-pengaderan dahulu sering kali kita dengar doktrin-doktrin Muhammadiyah. "Tapi, sekarang jarang lagi kita dengar itu.
Seperti sekali Muhammadiyah tetap Muhamadiyah," ungkap dia.
Mawardi mengakui, kini, Persyarikatan menghadapi masalah banyaknya kader yang berpindah ke gerakan lain. Bahkan, kata dia, banyak kader yang mencampurkan ideologi Muhammadiyah dengan pandangan lainnya.
"Banyak kader kita yang pindah rumah, artinya pindah di tempat lain. Karena itu, tidak ada salahnya, kita gali dan kaji kembali Muqaddimah Anggaran dasar Muhammadiyah. Kalau kita lihat sejarahnya, salah satu alasan kenapa itu ada karena warga Muhammadiyah kala itu gersang hatinya ber-Muhammadiyah. Hal itu disebabkan, hatinya terlalu keras mengejar kepentingan dunia," tandas dia. (Fikar/Riz)