PONTIANAK, Suara Muhammadiyah - Kegiatan Orientasi Kader Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan sukses digelar oleh Tim Swakelola MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berkerja sama dengan Kemenkes, Dikdasmen PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah, LP2M Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Acara ini, dilaksanakan di Hotel 95, Jl Imam Bonjol, Pontianak pada Jumat, (18/10). Acara ini dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat, Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Kalbar, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muhammadiyah Pontianak, serta perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
Selain itu, tampak hadir perwakilan Puskesmas Gang Sehat Kecamatan Pontianak Selatan, Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Acara ini bertujuan untuk memperkuat edukasi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pencegahan stunting dan peningkatan gizi di lingkungan sekolah dan madrasah Muhammadiyah. Sementara, Lia Karisma Saraswati, Wakil Tim Swakelola Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan (ABSB) MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan peserta dari berbagai sekolah, madrasah, guru, dan komite sekolah/madrasah Muhammadiyah.
"Alhamdulillah, ABSB bertujuan untuk meningkatkan edukasi dan pemahaman kesehatan, serta memperluas pemberdayaan masyarakat dalam upaya perbaikan gizi dan pencegahan stunting di sekolah maupun madrasah Muhammadiyah," ujarnya.
Beberapa kegiatan utama yang diselenggarakan mencakup peningkatan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri, sarapan sehat, senam bersama, serta edukasi kesehatan.
Lebih lanjut, Dr Ishak Jumaran, MSi, Ketua PWM Kalimantan Barat, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tim Swakelola ABSB yang telah mengunjungi Kalimantan Barat.
"Kegiatan ini sangat penting bagi keberlanjutan generasi muda Muhammadiyah, karena melibatkan banyak sektor, mulai dari guru, orang tua, siswa, hingga Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Terima kasih juga kepada pemerintah yang telah mempercayakan Muhammadiyah untuk menyelesaikan masalah kesehatan, khususnya stunting," ungkapnya.
Ishak berharap kegiatan ini bisa menjadi program percontohan dan berkelanjutan, dengan harapan peserta bisa menjadi kader militan dalam menangani masalah kesehatan.
Budi Hariansyah, SSi., MAp, Kepala Seksi Takelmas, Promosi Kesehatan, dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat juga memberikan sambutannya. Ia menyoroti pentingnya intervensi dalam menangani anemia pada remaja.
"Tingkat anemia pada anak usia sekolah dan remaja masih cukup tinggi, sehingga diperlukan intervensi cepat dan terkoordinasi dari berbagai pihak. Orientasi Kader Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan menjadi salah satu langkah penting dalam intervensi ini," ujarnya.
Budi juga mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak dan remaja di Kalimantan Barat.
Maulana Ishaq, MPd, Anggota Majelis Dikdasmen & PNF PP Muhammadiyah, menekankan bahwa pencegahan stunting di sekolah Muhammadiyah merupakan potensi besar dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak-anak.
"Sekolah Muhammadiyah dapat menjadi tempat yang tepat untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya nutrisi. Kolaborasi yang baik antara sekolah, keluarga, dan komunitas sangat diperlukan untuk mewujudkan anak-anak yang sehat dan mampu mencapai potensi maksimalnya," katanya.
Di sisi lain, Unni Marita, guru SMA Muhammadiyah 1 Pontianak, menyatakan bahwa acara ini sangat bermanfaat bagi para guru. "Kegiatan ini menambah wawasan kami tentang gizi seimbang, khususnya dalam mendukung program makan bergizi di sekolah kami setiap hari Jumat," ujarnya.
Kegiatan Orientasi Kader Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, khususnya dalam menangani masalah gizi dan kesehatan di lingkungan sekolah Muhammadiyah, serta melibatkan partisipasi aktif berbagai pihak untuk membangun generasi yang sehat dan berdaya saing tinggi. (Tim/Fab)