KULONPROGO, Suara Muhammadiyah – Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo melakukan kunjungan pembinaan ke RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan pada Rabu, 6 Jumadilakhir 1447 H/26 November 2025. Kunjungan ini dihadiri unsur BPH dan manajemen rumah sakit, serta jajaran MPKU PDM Kulon Progo dengan tujuan utama menyusun strategi pengembangan agar RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan semakin siap bersaing sebagai rumah sakit Islami, unggul, terpercaya, dan profesional.
Direktur RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan, dr Fitri Kamalia Astuti, membuka pertemuan dengan paparan company profile rumah sakit yang saat ini berstatus rumah sakit tipe D dengan kapasitas 50 tempat tidur dan layanan 24 jam IGD, laboratorium, radiologi, dan farmasi. Ia juga menampilkan perkembangan fasilitas rawat inap, ruang intensif, ruang isolasi, hingga implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) yang sudah berjalan bertahap di IGD, poliklinik, dan rawat inap, serta integrasi dengan platform SATUSEHAT. Ia menegaskan kembali visi rumah sakit untuk menjadi rumah sakit yang Islami, Unggul, Terpercaya, dan Profesional, dengan motto “SIAP: Santun, Islami, Antusias, Profesional” sebagai roh pelayanan kepada masyarakat. Paparan tersebut menjadi landasan diskusi untuk menyusun langkah strategis ke depan.
Ketua MPKU PDM Kulon Progo, H Rahmat Hidayat Prasetyo, SE, menegaskan pentingnya kesiapan rumah sakit menghadapi persaingan layanan kesehatan di wilayah Kulon Progo. “Rumah sakit Muhammadiyah tidak boleh hanya ikut arus. PKU Nanggulan harus tampil sebagai pilihan utama masyarakat dengan layanan yang berkualitas, cepat, dan bersahabat namun tetap berkarakter Islami,” ujarnya. Ia juga menekankan perlunya dukungan penuh dari persyarikatan, mulai dari cabang, ranting, hingga amal usaha di sekitar Nanggulan.
Wakil Ketua PDM Kulon Progo, Dr Muhammad Djumarin, memberikan penguatan pada aspek Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) bagi seluruh karyawan. Menurutnya, keunggulan PKU bukan hanya pada fasilitas, tetapi pada ruh pelayanan. “IMTAQ karyawan adalah fondasi. Ketika dokter, perawat, dan staf memiliki kesadaran ibadah dalam bekerja, maka standar pelayanan akan naik dengan sendirinya dan menjadi pembeda dengan rumah sakit lain,” tegasnya.
Wakil Ketua MPKU PDM, dr Suyanto, SpPD, memberi sejumlah rekomendasi penguatan layanan unggulan rumah sakit. Ia mendorong agar rencana pengembangan layanan tahun 2026 seperti spesialis ortopedi, kulit dan kelamin, konservasi gigi, patologi klinik, serta layanan hemodialisa disiapkan secara serius sebagai unggulan PKU Nanggulan. Selain itu, optimalisasi RME dan pemanfaatan data kesehatan elektronik dinilai penting untuk meningkatkan mutu, keselamatan pasien, dan efisiensi kerja tenaga kesehatan.
Anggota MPKU, Apt Edwin Daru Anggara, MSc, MPH, menyoroti pentingnya jejaring Muhammadiyah. Ia mendorong rumah sakit untuk lebih aktif menggandeng cabang dan ranting di sekitar Nanggulan, termasuk majelis dan ortom, sebagai mitra dakwah kesehatan. “Jejaring persyarikatan adalah kekuatan besar. Jika dimobilisasi dengan baik, RS PKU Nanggulan akan semakin dekat dengan jamaah dan masyarakat luas,” tuturnya.
Sementara itu, dr Rina Nuryati, MPH, dan dr Moerlani, SpPD, menekankan pentingnya tata kelola klinis yang baik, penguatan SDM, dan budaya kerja kolaboratif antara BPH dan manajemen. Keduanya mendorong agar setiap rekomendasi pertemuan ditindaklanjuti dalam bentuk rencana aksi yang terukur dan terjadwal, mulai dari penguatan regulasi internal, peningkatan kompetensi, hingga pemantauan mutu layanan secara berkala.
Kunjungan diakhiri dengan komitmen bersama bahwa pembinaan ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi awal dari penguatan berkelanjutan. Melalui sinergi MPKU, BPH, manajemen, dan seluruh karyawan, RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan diharapkan semakin “SIAP: Santun, Islami, Antusias, Profesional” dalam melayani umat dan masyarakat Kulon Progo. (Edwin/hanan)


