REMBANG, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir, MSi mengatakan, sampai sekarang Muhammadiyah tidak patah arang bergerak terdepan memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal itu kelindan dengan spirit "Sedikit bicara banyak bekerja."
"Itu warisan KH Ahamd Dahlan pendiri Muhammadiyah. Kami diajari untuk terus berbuat yang terbaik untuk masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, termasuk pemberdayaan masyarakat. Semuanya itu kami lakukan dengan bekerja, berbuat, bahkan membangun kemandirian dari bawah," ujarnya saat Silaturahmi Petani Tebu di Kemadu, Sulang, Rembang, Jawa Tengah, Senin (12/8).
Haedar mengatakan, bukti autentik dari pengejawantahan spirit tersebut yakni mendirikan ratusan perguruan tinggi, sekolah, rumah sakit, klinik kesehatan, pondok pesantren, dan masih banyak lagi. Kiprah Muhammadiyah tersebut secara nyata telah dirasakan kebermanfaatannya oleh jagat masyarakat semesta.
"Dari dulu kita bekerja dari nol. Bahkan di saat pemerintah belum hadir, kita berbuat. Jadi, apa yang kami lakukan dengan modal nol dan Alhamdulillah jadi besar," tuturnya.
Muhammadiyah tiada henti berkiprah untuk bangsa. Bahkan, kini mulai konsen bergerak di bidang ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya mendirikan hotel SM Tower Berau Kalimantan Timur. "Kami punya spirit dan kegigihan bekerja. Dan dari situ kemudian kita punya banyak hal yang kita bikin," sebutnya.
Kiprah begitu rupa yang dilakukan Muhammadiyah hingga pelosok terjauh mendapat dukungan dan apresiasi dari masyarakat. "Kita bangun di sana, Alhamdulillah penduduk setempat merasakan kehadiran kita," katanya. Sebab, kata Haedar, Muhammadiyah melakukannya dengan bermodalkan ketulusan untuk kepentingan umat dan masyarakat.
"Yang kami lakukan merupakan langkah untuk berbagi dengan masyarakat. Jika kita mengasihi sesama, Tuhan akan mengasihi kita. Kalau kita tanam kebaikan sedikit apapun, kebaikan akan kembali kepada kita. Kalau kita bikin keburukan hatta kita tutup-tutupi, keburukan suatu saat akan kembali," sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Haedar mengungkapkan, meskipun Muhammadiyah baru belajar di bidang pertanian lewat produksi padi menggunakan pupuk organik, tetapi sudah mampu menghasilkan sebanyak 6-7 ton padi. Bahkan, kini meningkat jumlahnya menjadi 10 ton padi.
"Itu cara kami untuk berbagi. Alhamdulillah penduduk juga merasakan. Dan lahan-lahan yang kami kelola di berbagai variates cukup lumayan. Kami ingin mengembangkannya lewat basic riset di perguruan tinggi," tegasnya.
Hadir Sekretaris PP Muhammadiyah H Muhammad Sayuti, MPd., MEd., PhD, Bupati Rembang H Abdul Hafidz, SPdI, Mantan Gubernur Jawa Tengah Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Bibit Waluyo, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Dr Bambang Setiaji, MSi, Ketua PWM Jawa Tengah Dr KH Tafsir, MAg, Direktur Utama PT SCM/SM Deni Asy'ari, MA., Dt Marajo, Rektor UM Purwokerto Assoc Prof Dr Jebul Suroso, SKp., Ns., MKep, dan beberapa tamu undangan lainnya. (Cris)