JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengungkapkan kesedihan mendalam atas gugurnya Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik HAMAS, beserta tiga putra dan beberapa cucunya dalam serangan Israel di Kota Teheran. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu'ti, menyatakan bahwa kematian Haniyeh merupakan sebuah tragedi yang sangat menyedihkan.
"Tragedi ini bisa menutup jalan rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas serta perjuangan kemerdekaan bangsa dan negara Palestina," ujar Prof. Abdul Mu'ti kepada Suara Muhammadiyah, 1 Agustus 2024.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga dan rekan-rekan perjuangan Haniyeh. "Kami yakin akan lahir pemimpin-pemimpin baru yang melanjutkan perjuangannya untuk kemerdekaan dan kedaulatan Negara Palestina," tambahnya.
Dalam pernyataannya, Muhammadiyah juga menghargai upaya yang telah dilakukan dalam kerangka mencapai kesepakatan antara Fatah dan Hamas untuk memperkuat perjuangan menghapuskan penjajahan, pendudukan, dan kedzaliman, khususnya di Timur Tengah.
"Kami mengharap proses menuju perdamaian dan keadilan dilanjutkan oleh pejuang-pejuang yang menggantikannya. Masyarakat dunia harus bersatu menghadapi segala bentuk penjajahan, pendudukan, dan kekejaman oleh Israel atas rakyat Palestina," tegas Prof. Abdul Mu'ti.