LAMONGAN, Suara Muhammadiyah - Takerharjo Solokuro Lamongan kekurangan air. Malahan beberapa sumur mengering. Tanaman petani mati. Warga mendesak diadakan salat istisqa' (minta hujan).
Kepala desa (Mat Sutikno) mengundang Pimpinan Ranting Muhammadiyah. Yakni Amirul Mu'minin, Mushlihin, Munjil, Sumikan, Khozin, Heri, Mahsun, Amrozi, Ali, dan Yazid. Ketua Tanfidziah NU Takerharjo juga diundang. Mereka yang hadir adalah Ridwan, Supyan, Luthfi, Mahrus, dan Izzuddin. Seluruh pihak bersepakat memenuhi tuntutan masyarakat.
Syaratnya masyarakat diharapkan untuk memperbanyak taubat, memohon ampun, dan melakukan amal shalih di hari-hari menjelang pelaksanaan salat Istisqa’. Misalnya berpuasa sunnah, berzikir, dan bersedekah. Pada hari Jumat, khatib memanjatkan doa Istisqa’ di akhir khutbah. Selama doa ini, para jamaah dan khatib Jumat mengangkat tangan lebih tinggi dari biasanya.
Hujan belum turun. Rabu 20 Desember 2023 setelah matahari terbit (syurūq), sekitar jam sembilan salat Istisqa’ dilakukan di lapangan sepak bola desa Takerharjo.
Pemerintah desa menyiapkan perlengkapan. Misalnya saf, sound, podium, hansip, polisi dan binatang ternak serta dokumentasi. Setibuan jamaah mulai dari bayi hingga lansia berdatangan. Mereka berpakaian sederhana. Mereka juga membawa sajadah.
Ketua Tanfidziah NU (Ridlwan, S.PdI, M.PdI) menjadi imam. Beliau memimpin salat Istisqa’ sebanyak dua rakaat dengan pembacaan yang jelas (jahr). Tidak ada azan dan iqamah. Hanya ada takbīrāt zawāid seperti dalam salat ‘idain. Sabbihis dibaca pada rakaat pertama dan Al Gasiyah di rakaat kedua.
Setelah salat, ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Takerharjo (Drs.H.Amirul Mu'minin, MA) memberikan khutbah singkat di atas mimbar. Selama khutbah, PRM memperbanyak istighfar (memohon ampun).
Di akhir khutbah, khatib dan jamaah mengangkat tangan tinggi-tinggi dan berdoa bersama. Salah satu doa yang dapat dibaca adalah doa yang mencakup permohonan hujan dan rahmat Allah.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيْدُ.
اللَّهُمَّ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. أَنْتَ الْغَنِيُّ وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ. أُنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِيْنٍ.
اللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ. اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْتًا مَرِيْئًا طَبَقًا مَرِيعًا غَدَقًا عَاجِلًا غَيْرَ رَائِثٍ.
Setelah doa bersama, khatib dan jamaah membalikkan bagian luar sorban atau sajadah mereka menjadi bagian dalam. Bagian sorban yang kanan dipindahkan ke kiri. Setelah itu, semua mengusapkan kedua tangan di wajah.
Khatib turun dari mimbar dan kembali menghadap jamaah. Mereka pulang. Alhamdulillah Sabtu malam turun hujan. (Mushlihin)