PERLIS, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau, hadiri Konferensi Internasional Tarjih di Perlis, Malaysia (1-4/3/2024). Kegiatan bertema Menguatkan Ketarjihan, Tajdid, dan Masalah-masalah Dakwah Kontemporer itu disampaikan Narasumber Utama Mufti Perlis Prof Dato' Arif Perkasa Dr Mohd Asri Zainul Abidin.
Dari PW Muhammadiyah Riau hadir Wakil Ketua yang juga koordinator Majelis Tarjih dan Tajdid Dr Afrizal Nur, unsur pimpinan; H Adrian Ali MP, Dr Yusri Rasul M Eng, Ir Yusman Yusuf MT, ketua PW Aisyiyah Riau Dr Hj Hikmani MPd, dan 33 peserta lainnya dari Majelis Tarjih dan Tajdid, Majelis Tablig serta Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah.
Konferensi Internasional itu turut dihadiri Pimpinan Cabang Istimewa Malaysia Dr Muhammad Arifin Ismail Lc MA MPhil, Rektor Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) Dr wahid Ridwan, Jabatan Agama Islam Perlis, dan Wakil Rektor Kolej Universiti Islam Perlis (KUIPs).
Pada pemaparan dalam Konferensi itu Mufti Perlis Prof Dato' Arif Perkasa Dr Mohd Asri Zainul Abidin menjelaskan bahwa tujuan utama dari konferensi ini adalah untuk memperkuat kerjasama antar dua negara Indonesia dan Malaysia, dan beliau menawarkan kerjasama dan dialog keislaman antar Ormas Islam di Riau.
Semua peserta konferensi berdiskusi tentang bagaimana memperkuat ketarjihan, tajdid, dan masalah-masalah dakwah kontemporer yang telah ditekankan dalam tema konferensi.
Kegiatan Konferensi Internasional itu juga dirangkai dengan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) 1 Majelis Tarjih PW Muhammadiyah Riau. Kegiatan ini menghasilkan putusan terbaik yaitu meneguhkan kembali pendirian Kampus Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) di RIAU, Roadshow Dakwah Tematik HPT dan Tafsir Tanwir Muhammadiyah di seluruh cabang di Riau.
Kegiatan ditutup oleh Koordinator Tarjih PW Muhammadiyah Riau Dr Afrizal Nur. Ia berharap agar upaya Internasionalisasi Manhaj Tarjih ini terus dilanjutkan ke 30 Negara yang memiliki PCIM.
Pada kesempatan itu Afrizal Nur juga membentangkan kertas kerja mengenai bagaimana tajdid berperan membantu memperkuat, Memajukan dan meninggikan Islam sebagai Rahmatan Lil Al-Amin di zaman modern.
Sementara itu Wakil Rektor Universiti Muhammadiyah Malaysia Perlis Dr Wahid Ridwan berkomentar tentang pentingnya Muhammadiyah melakukan kerjasama antara NGO dan organisasi Islam Internasional. Sementara Jabatan Agama Islam Perlis dan KUIPS mempresentasikan solusi dalam bagaimana memperkuat kerjasama antar lembaga dan bagaimana dakwah dapat lebih mudah menjangkau publik melalui teknologi.
Para peserta konferensi berbagi pengalaman dan pandangan mereka di sesi diskusi, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta lainnya. Seluruh presentasi dan sesi diskusi dilakukan secara interaktif dan kolaboratif.
Konferensi ini sangat bermanfaat bagi para praktisi dakwah, akademisi, serta pembuat kebijakan untuk memperkuat pemahaman tentang ketarjihan, tajdid, dan masalah-masalah dakwah kontemporer. Mereka meningkatkan kerjasama dan jaringan global melalui konferensi ini, dan menciptakan solusi baru dan inovatif untuk mengatasi masalah-masalah dakwah di dunia modern.