SAMBAS, Suara Muhammadiyah - Nelayan Kampak Indah Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas setelah mendapat pembinaan dan pendampingan selama 2 tahun memiliki Kilang ubur-ubur yang tetap dapat difungsikan walaupun musim ubur-ubur telah berakhir. Musim ubur-ubur setiap tahun berlangsung dari bulan Maret hingga Mei dan setelahnya biasanya kilang ubur-ubur terbengkalai tidak ada kegiatan operasional usaha.
Peneliti Pusat Studi Perbatasan dan Pesisir (PSPP) Universitas Muhammadiyah Jakarta menemukan inovasi agar nelayan dapat tetap berproduksi sepanjang tahun dengan membuat prototype Kilang Multifungsi yang kemudian dibangun pada November 2023 dan selesai pada September 2024.
Pembangunan kilang berlangsung agak lama, sebab perlu melakukan beberapa penyesuaian lapangan terkait dengan ketersediaan material dan tukang serta datangnya musim ubur-ubur, bulan Ramadhan dan Hari Raya. Inovasi Kilang Multifungsi bagi nelayan Kampak ini merupakan bagian dari Pilot Project Desa Berdikari di kawasan pesisir 3T Bank Indonesia.
PSPP sebagai pelaksana proyek bersama Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia melakukan monitoring dan evaluasi (monev) hari Jum'at 26 September 2024. Disepakati untuk melanjutkan ke tahap pendampingan teknis tentang penggunaan, pemanfaatan dan perawatan kilang, dan pendampingan SDM meliputi manejemen dan kelembagaan.
Para nelayan yang mendapat Kilang Multifungsi tersebut tergabung dalam Unit Usaha Paloh Koperasi Pesisir Surya Samudera yang mendapatkan legalitas 22 Agustus 2024 setelah berjalan sejak Februari 2024.
Dengan keberadaan Unit Usaha Koperasi ini diharapkan para nelayan lebih terorganisir dalam berproduksi, pemasaran maupun dalam bertransaksi. Selanjutnya PSPP UMJ bersama DEKS BI telah menyusun program pendampingan dengan materi-materi berwirausaha, manejemen keuangan, produksi dan pemasaran.
Endang Rudiatin ketua PSPP UMJ mengatakan bahwa mereka juga akan melakukan sosialisasi dan edukasi tentang zakat, infaq, sedekah dan wakaf sebagai bagian dari mata rantai perdagangan di kalangan para nelayan anggota koperasi tersebut.
Tim monev Kilang Multifungsi terdiri dari Rafdison Akbar, Teki Sinatra dari DEKS BI, Trisna dari KpW BI Kalimantan Barat, Endang Rudiatin, Amin Thohari dan Wibowo dari PSPP UMJ juga pak Camat Budiono Susanto, kepala desa Irpan Riyadi, Pengurus Daerah Muhammadiyah Sambas, Munadi dan Isnul. (Riz)