Pakar Pembebasan Baitul Maqdis Mengisi Tabligh Akbar di Islamic Center UAD

Publish

4 May 2024
uad

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
75
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam Islam kejayaan umat Islam akan selalu berbanding lurus dengan penguasaan Baitul Maqdis. Saat baitul Maqdis ada di tangan umat Islam, maka umat Islam akan jaya dan sebaliknya. Karena itu, kunci kemakmuran dan kejayaan umat hanya satu yaitu merebut kembali Baitul Maqdis.

Pada kesempatan langka kali ini, Universitas Ahmad Dahlan melalui Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI), mengundang Prof. Dr. Abd Al-Fattah El-Awaisi seorang Pakar Pembebasan Baitul Maqdis untuk mengisi pada Pengajian Tabligh Akbar di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan Kampus IV. Pada hari Jum’at sore, (03/05). Kegiatan ini terkhusus untuk pengusaha, Akademisi, Aktivis dalam rangka kepedulian umat Islam kepada saudara-saudara yang berada di Palestina.

Dalam kajian ini, dihadiri oleh Wakil Rektor 1 bidang al-Islam dan Kemuhammadiyahan dan Wakil Rektor lainnya serta para civitas akademika UAD. Kemudian, kajian Tabligh ini disiarkan secara langsung pada kanal LPSI UAD. Dalam sambutan Dr. H. Nur Kholis, M.Ag. mengatakan kegiatan seperti terus akan selalu ada dengan menghadirkan narasumber yang penting untuk mengasah dan bisa menambah pengetahuan tentang agama Islam. 

“Mudah-mudahan semoga kita dapat menikmati pengetahuan ini sekaligus dapat menginspirasi bagi diri ini untuk melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dan  yang seharusnya Demi kemajuan peradaban Islam dikemudian hari.” Ungkapnya. 

Prof. Dr. Abd Al-Fattah El-Awaisi selain Pakar pembebasan Baitul Maqdis, dia juga peraih penghargaan “Anugerah Sains Dunia Islam”, Pendukung Gerakan Kemandirian Ekonomi Umat, Guru Besar Hubungan Internasional di sejumlah universitas antara lain: Inggris, Turki, Malaysia dan sejumlah negara Arab lainnya.

Pada acara ini, dia sampaikan bagaimana keadaan Gaza saat ini yang tidak habis diserang oleh Zionis Israel. Mulai dari banyaknya orang yang terbunuh dan bangunan-bangunan seperti universitas, rumah sakit juga dihancurkan. Ditambah bantuan untuk Gaza sulit masuk. Tetapi walaupun keadaan yang begitu pahit sekali, tidak menurunkan keimanan mereka pada Allah SWT.

“Iman mereka mengingatkan pada para sahabat nabi SAW yang sangat kuat melawan penjajahan tersebut. Iman mereka paling kuat di antara kaum muslimin di dunia ini.” Terangnya.

Ini menjadi tugas umat Islam seluruh dunia, agar al-Aqsa tidak dijajah kembali atau sudah merdeka. Karena pembebasan al-Aqsa merupakan urusan akidah. Tetapi yang sangat disayangkan adalah umat Islam idak semuanya memperhatikan al-Aqsa. Padahal di zaman nabi SAW, kaum muslimin mengikat hatinya untuk al-Aqsa.

Oleh karena itu, umat Islam harus belajar agar terus mengingat tentang masjid al-Qsa dan baitul maqdis yang sudah banyak dibahas dalam al-Qur’an. Sehingga dengan hal itu, Baitul Madis bisa terwujud untuk dibebaskan. Karena jika diketahui, ketika baitul maqdis dibebaskan maka umat Islam akan kemnali memimpin peradaban dunia, lalu kekuatan ekonomi dunia kembali ke tangan pengusaha umat Islam dan umat Islam kembali menjadi kiblat pengetahuan, budaya dan teknologi.

Kemudian, Dia mengajak para jamaah masjid Islamic Center untuk merenung dengan realitas yang terjadi pada umat saat ini. Pertama, Ramadhan (bukan) bulan Kemenangan. Di mana wilayah umat Islam di Palestina sedang tidak merasakan kebahagiaan Ramadhan. Bahkan di bulan Ramadhan terjadi genosida yang menyebabkan banyak orang yang kehilangan anggota keluarganya. 

Kedua, berbagai cara dilakukan tetap bukan menjadi solusi utama. Seperti jalur diplomasi, tapi buntu karena tidak ada sanksi dari PBB dan ICJ. Lalu boikot juga tidak menjadi presisi, bahkan Ekonomi Israel sudah tidak berganung pada merk-merk yang diboikot oleh umat Islam. Ditambah donasi pun, banyak bantuan yang dilarang masuk bahkan warga ditembak ketika mengambil donasi.

Dan menurutnya bahwa umat Islam lupa satu hal, yaitu ilmu. Ilmu pembebasan Baitul Maqdis ini yang mampu merealisasikan pembebasan baitul maqdis. Tanpa ilmu, maka hal itu tidak akan terjadi. Umat Islam perlu pemahaman yang kuat terhadap Baitul Maqdis.

“... Sebab begitulah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam menyiapkan para sahabatnya. Agenda pembebasan Baitul Maqdis yang telah dirancnag di masa nabi, dilanjutkan di masa Abu Bakar ash-Shiddiq RA, akhirnya membuahkan hasil-atas izin Allah- di masa Umar bin Khattab” jelasnya.

Di akhir kajian ini, dia berharap pada kesempatannya ini, agar ada salah satu universitas yang memiliki jurusan tentang Palestina dan dia siap membantu mengajar dan berkomitmen serta berdedikasi untuk itu. Karena pembebasan al-Aqsa bukan hanya tugas bangsa Palestina. Tetapi tugas seluruh umat Islam di dunia. Dan Indonesa harus mengambil perat tersebut. 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 3 tim mahasiswa UMSU raih 2 medali perak dan 1 juara favorit ....

Suara Muhammadiyah

5 December 2023

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta memiliki cara y....

Suara Muhammadiyah

25 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqoh (Lazismu) Universitas ....

Suara Muhammadiyah

22 July 2023

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Universitas Muhammadiyah Surakarta (....

Suara Muhammadiyah

11 April 2024

Berita

GORONTALO, Suara Muhammadiyah - Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO)....

Suara Muhammadiyah

18 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah