CANBERRA, Suara Muhammadiyah – Wisma Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra menjadi tempat berlangsungnya momen bersejarah bagi komunitas Muhammadiyah dan Aisyiyah di Australia. Pada Ahad, 28 Desember 2024, diadakan pelantikan Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) New South Wales, Ustaz Ibnu Jamaluddin, serta Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Aisyiyah (PRIA) New South Wales, Annie Megarezki Upton. Acara ini dihadiri oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Mukhamad Najib, bersama ratusan diaspora Indonesia, termasuk para pelajar yang sedang menempuh studi di berbagai universitas ternama di Australia.
Ustaz Ibnu Jamaluddin, Ketua PRIM New South Wales, berasal dari Jawa Tengah dan dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di komunitas diaspora Indonesia. Saat ini, ia adalah seorang permanen residen di Australia dan berkomitmen untuk menguatkan dakwah serta mempererat sinergi umat Islam melalui Muhammadiyah.
Annie Megarezki Upton, Ketua PRIA New South Wales, adalah sosok perempuan inspiratif dari Tanah Bugis Pangkep, Sulawesi Selatan. Sebagai warga negara Australia, Annie dikenal berperan aktif dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam dan pemberdayaan perempuan melalui Aisyiyah. Kepemimpinannya diharapkan mampu meningkatkan peran perempuan Muslim di New South Wales.
Pelantikan pengurus PRIM dilakukan oleh Ustaz Hamim Naim, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia, yang datang dari Melbourne. Sedangkan, pelantikan pengurus PRIA dipimpin oleh Ustazah Rina Pebrina, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Australia, yang juga berasal dari Melbourne. Kedua pemimpin ini menggarisbawahi pentingnya peran Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam mendukung perkembangan umat Islam di negara multikultural seperti Australia.
Dalam sambutannya, Ustaz Hamim Naim menekankan bahwa pelantikan ini adalah tanda komitmen untuk menjaga nilai-nilai organisasi Muhammadiyah di luar negeri. “Muhammadiyah adalah gerakan yang membawa semangat Islam berkemajuan. Kami berharap PRIM New South Wales menjadi pelopor dalam dakwah dan pengabdian umat di wilayah ini,” ujarnya.
Ustazah Rina Pebrina turut menyampaikan, “Peran Aisyiyah sangat penting dalam membangun karakter perempuan Muslim yang tangguh dan berdaya. Saya percaya PRIA New South Wales di bawah kepemimpinan Ibu Annie Megarezki Upton mampu menjalankan amanah ini dengan baik.”
Selain itu, dilakukan pula serah terima jabatan dari pengurus PRIM periode 2022/2024, yaitu Ustaz Izza Rohman kepada Ustaz Ibnu Jamaluddin. Serah terima juga dilakukan dari pengurus PRIA sebelumnya, Lisma Dyawati Fuaida, kepada Annie Megarezki Upton.
Acara pelantikan ini juga disaksikan oleh Haidir Fitra Siagian, tokoh asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang merupakan Ketua PRIM New South Wales periode 2021/2022. Beliau memberikan apresiasi atas regenerasi kepemimpinan ini dan menyampaikan pesan kepada para pengurus baru untuk terus menjaga semangat dakwah Muhammadiyah di rantau.
Selain itu, alumni PRIM NSW yang kini tersebar di seluruh Nusantara turut menyaksikan momen bersejarah ini secara daring. Dukungan mereka mencerminkan eratnya hubungan komunitas Muhammadiyah di perantauan dengan tanah air.
Acara pelantikan ini juga dirangkai dengan kegiatan Baitul Arqam Muhammadiyah se-Australia yang diikuti oleh perwakilan dari berbagai negara bagian. Kegiatan ini dipandu oleh instruktur yang didatangkan langsung dari Yogyakarta, mewakili Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Pelantikan ini turut dimeriahkan oleh ratusan diaspora Indonesia, dari berbagai latar belakang seperti pekerja, komunitas profesional, hingga pelajar. Kehadiran mereka mencerminkan dukungan yang besar terhadap keberadaan organisasi keagamaan yang berfungsi sebagai wadah silaturahmi serta penguatan identitas Islam di perantauan.
Prof. Mukhamad Najib, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, dalam pidatonya mengapresiasi kontribusi Muhammadiyah dan Aisyiyah di Australia. “Organisasi seperti Muhammadiyah dan Aisyiyah memiliki peran strategis dalam menjaga nilai agama, budaya, dan kebangsaan Indonesia di luar negeri. Semoga organisasi ini terus memberikan dampak positif bagi diaspora Indonesia di Australia,” tuturnya.
Sebagai organisasi baru yang dilantik, PRIM dan PRIA New South Wales memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi motor penggerak dakwah dan pemberdayaan umat. Dalam waktu dekat, PRIM berencana menggelar kajian rutin, memperkuat kolaborasi dengan organisasi Islam lainnya, serta mendukung kegiatan sosial di komunitas. Di sisi lain, PRIA akan fokus pada pemberdayaan perempuan, pendidikan anak, dan pelatihan keterampilan berbasis komunitas.
Kepemimpinan Ustaz Ibnu Jamaluddin dan Annie Megarezki Upton membawa harapan baru untuk pengembangan organisasi ini. Dengan sinergi yang kuat, keduanya diharapkan mampu mewujudkan visi dan misi Muhammadiyah serta Aisyiyah di Australia, sambil menjaga persatuan di kalangan diaspora Indonesia. Pelantikan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat peran Muhammadiyah dan Aisyiyah di luar negeri. ***