JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Daerah Prof. Dr. Mohammad Nur Rianto Al Arif menghimbau agar warga persyarikatan untuk terlibat aktif dalam mewujudkan pelaksanaan pilkada yang jujur dan demokratis. Pernyataan ini disampaikan pada pembukaan Diskusi Publik yang mengangkat tema “Strategi Politik dan Keumatan Muhammadiyah” di Aula Moch Sjarif, Rawamangun (19/10/24). Himbauan ini sejalan dengan himbauan dari PP Muhammadiyah bahwa Muhammadiyah berkepentingan mendorong terwujudnya pemimpin yang jujur, cerdas, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Selain itu, pada kesempatan yang sama Prof Al Arif menyampaikan kepada warga persyarikatan untuk tidak terbawa pada gerakan yang menyarankan untuk tidak memilih atau mencoblos semuanya. Apabila calon yang ada bukan yang terbaik, maka warga persyarikatan dapat memilih mana yang terbaik dari calon yang ada. Tentu kita harus mampu memilih calon yang memberikan kemaslahatan lebih luas bagi umat.
Dalam diskusi publik ini menghadirkan Wakil Ketua MPR-RI Dr. Hidayat Nur Wahid dan Kesbangpol Jakarta Timur Ari Budi Yuswanto, S.IP. Pada kesempatan ini, Dr. Hidayat Nur Wahid menyampaikan bahwa pilkada merupakan suatu pesta demokrasi yang harus disukseskan oleh segenap warga persyarikatan. Gerakan yang mengarahkan pada Golput ataupun Coblos Semua merupakan suatu sikap yang tidak mendukung pelaksanaan pilkada yang berintegritas. Tentu dapat dipahami beberapa kecewaan yang muncul di masyarakat dalam menyikapi dinamika politik yang terjadi.
Opsi yang sebaiknya diambil oleh warga persyarikatan adalah memilih pasangan calon yang memberikan kemudharatan paling kecil bagi umat. Pasangan calon yang dipilih tentu harus dapat bersinergi aktif dengan pemerintahan baru, mengingat posisi Jakarta yang saat ini tengah dalam proses transisi pasca pemindahan ibu kota ke IKN.
Selain itu, mengingat pilkada di Jakarta berbeda dengan provinsi lain dimana di Jakarta masih mewajibkan pilkada satu putaran apabila ada salah satu pasangan calon yang mampu mencapai 51% suara. Tentu sangat diharapkan pilkada berlangsung satu putaran karena akan dapat menghemat biaya pemilu dan mengurangi potensi konflik di masyarakat.
Sedangkan Ari Budi Yuswanto, S.IP yang mewakili dari Kesbangpol Jakarta Timur menyampaikan betapa pentingnya bagi anggota Muhammadiyah untuk mensukseskan pilkada serentak 2024 ini. Setiap warga persyarikatan terutama pemilih muda harus menggunakan hak pilihnya secara bijak dan tidak terbawa arus pada himbauan untuk golput maupun Gerakan coblos semua.
Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan orang kader yang mewakili pengurus majelis dan Lembaga PDM Jakarta Timur, pengurus pimpinan cabang se-Jakarta Timur, pengurus organisasi otonom di Jakarta Timur (Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Tapak Suci Putera Muhammadiyah, dan Hizbul Wathon). Kegiatan ini ditutup dengan Kesimpulan bahwa seluruh kader persyarikatan wajib menggunakan hak pilihnya dan tidak terbawa arus pada gerakan tidak memilih (Golput) maupun Gerakan coblos semua.