BANJAR AGUNG, Suara Muhammadiyah — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tulang Bawang terus berkomitmen meningkatkan kualitas dan loyalitas para pendidik di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Refresment Karyawan AUM Bidang Pendidikan, yang berlangsung selama dua hari, 8–9 Juli 2025, bertempat di SD Muhammadiyah Sang Surya Banjar Agung.
Mengangkat tema “Penguatan Ideologi Muhammadiyah Menuju Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Loyal dan Profesional”, kegiatan ini menjadi ruang pembinaan dan konsolidasi ideologis yang strategis bagi para guru dan karyawan AUM di Tulang Bawang.
Kegiatan diikuti oleh sekitar 50 peserta, yang berasal dari enam satuan pendidikan Muhammadiyah di Kabupaten Tulang Bawang, yaitu SD Muhammadiyah Sang Surya, SD Muhammadiyah Meraksa Aji, SMP Muhammadiyah 1 Menggala, SMA Muhammadiyah 1 Menggala
SMK Muhammadiyah Tulang Bawang, Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Tulang Bawang (PPMBS TUBA).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh perwakilan PWM Provinsi Lampung, Drs. H. Ma’ruf Abidin, M.Si., yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran guru Muhammadiyah sebagai pelaku dakwah yang bergerak di sektor pendidikan.
“Bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah bukan hanya sekadar mencari nafkah, tetapi merupakan bagian dari jihad intelektual dan pembinaan umat,” tegasnya.
Ketua PDM Tulang Bawang, H. Mulyadi, S.P., memberikan apresiasi terhadap antusiasme peserta yang hadir. Ia menekankan pentingnya penyegaran ideologi secara berkala agar tenaga kependidikan Muhammadiyah tetap berada dalam jalur gerakan dakwah berkemajuan.
“Terima kasih kepada seluruh karyawan AUM bidang pendidikan yang telah berkomitmen hadir. Semoga kegiatan ini menguatkan ideologi kita sebagai warga Muhammadiyah yang berdedikasi dan berintegritas,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal PDM Tulang Bawang, Misnanto, M.Pd., menegaskan bahwa ideologi adalah fondasi utama dalam membentuk pendidik yang berkarakter.
“Penguatan ideologi Muhammadiyah harus menjadi pijakan dalam membentuk pendidik yang loyal dan profesional. Karena guru Muhammadiyah sejatinya adalah ujung tombak dakwah dan pembangun peradaban,” ujarnya.
Selama dua hari kegiatan, peserta tidak hanya mendapatkan pembekalan materi ideologis, tetapi juga berdialog interaktif mengenai tantangan dunia pendidikan Muhammadiyah, memperkuat kerja sama antar lembaga, serta menyusun tindak lanjut program pembinaan berkelanjutan.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi refleksi, foto bersama, dan peneguhan komitmen untuk terus menjadi pendidik yang tidak hanya unggul dalam kompetensi, tetapi juga tangguh dalam ideologi dan loyal terhadap misi Persyarikatan. (Miftahul Ikhsan)