SELAYAR, Suara Muhammadiyah - Pembangunan kampus baru Institut Teknologi Sains dan Bisnis Muhammadiyah (ITSBM) Selayar resmi dimulai. Peletakan batu pertama berlangsung di Desa Kalepada, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, pada Jumat (25/04/2025). Acara ini menandai langkah besar dalam mewujudkan kampus modern, ramah lingkungan, dan berbasis pengabdian masyarakat.
Acara ini dihadiri Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Irwan Akib, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Dr Ambo Asse, Bupati Kepulauan Selayar H Muhammad Natsir Ali, Ketua DPRD H Mappatunru, serta perwakilan LLDIKTI IX Sultanbatara dan para tokoh daerah.
Rektor ITSBM Selayar, Prof Dr Akbar Silo, dalam sambutannya menegaskan bahwa kampus baru ini dibangun untuk memperkuat peran Muhammadiyah dalam bidang pendidikan di wilayah kepulauan. "ITSBM bukan sekadar perguruan tinggi, melainkan motor penggerak pembangunan berbasis inovasi dan teknologi dari pinggiran," ujarnya.
Kampus ITSBM Selayar dirancang di atas lahan seluas 26 hektar. Fasilitas yang akan dibangun meliputi gedung perkuliahan, pusat dakwah, sekolah berjenjang dari PAUD hingga SMA, auditorium berkapasitas 600 orang, masjid besar, ruang terbuka hijau, asrama, hingga kawasan komersial. Semua desainnya mengusung konsep modern dan ramah lingkungan.
Bupati Kepulauan Selayar, Muhammad Natsir Ali menyatakan komitmennya untuk terus mendukung ITSBM. Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran selama dua tahun berturut-turut untuk membuka akses jalan ke kampus. Pada tahun ini, hibah pembangunan gedung perkuliahan akan segera direalisasikan.
"Kami tidak hanya berhenti di pembukaan jalan. Tahun ini, gedung kuliah untuk ITSBM Selayar akan mulai dibangun," ujarnya. Ia juga mengusulkan pemanfaatan 23 hektar lahan kosong di sekitar kampus untuk ditanami 4.600 pohon kelapa, guna memperkuat ekonomi kampus berbasis sumber daya alam.
Saat ini, ITSBM Selayar mengelola empat program studi sarjana terapan yaitu: Teknologi Hasil Perikanan, Administrasi Kesehatan, Kewirausahaan, dan Ilmu Komputer.
Jumlah mahasiswa aktif telah mencapai sekitar 500 orang, didukung oleh 25 dosen tetap yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Palu, Raha, dan Nusa Tenggara Timur. Ketua Badan Pembina Harian (BPH) ITSBM, Saiful Arief menyebutkan bahwa ke depan, kampus akan diperluas dengan pembukaan cabang kedua di wilayah Jampea untuk memperluas akses pendidikan.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Irwan Akib mendorong ITSBM agar tidak hanya menjadi pusat akademik, tetapi juga laboratorium pengabdian masyarakat. Irwan menyampaikan ITSBM Selayar merupakan PTMA ke 13 di Sulawesi Selatan. "Diharapkan dapat memotivasi seluruh pemangku kepentingan umtuk untuk terus muningkatkan kualitas pelayanan," katanya.
Irwan juga menegaskan bahwa pembangunan Gedung ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah. “Sinergi antara Pemerintah setempat dengan pihak kampus dan persyarikatan diharapkan dapat memberi kontribusi positif dalam pengembangan SDM dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” jelas Irwan.
Irwan berharap ITSBM dapat menjadi pusat kajian strategis yang dapat berdampak pada pembangunan daerah, khususnya di kawasan kepulauan Selayar yang memiliki potensi alam yang kaya.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Ambo Asse, yang berharap kampus baru ini menjadi pusat eksplorasi ilmu berbasis kebutuhan lokal. "Dengan pendekatan modern, berbasis inovasi, dan memperhatikan kelestarian lingkungan, ITSBM Selayar diharapkan menjadi ikon pendidikan Muhammadiyah di Indonesia Timur," tuturnya.
Prosesi peletakan batu pertama diakhiri dengan simbolis penanaman pohon kelapa, menandai komitmen untuk pertumbuhan berkelanjutan di kampus baru ITSBM. (Hadi/n)