PONOROGO, Suara Muhammadiyah – Rumah Sakit Umum (RSU) Muhammadiyah Ponorogo, Jawa Timur melaksanakan resepsi Milad ke-62 dan Peresmian Masjid Ibnu Sina, Selasa (20/2). Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi, Bupati Ponorogo H Sugiri Sancoko, SE., MM, Direktur RSU Muhammadiyah Ponorogo dr H Barunanto Ashadi, MSi, Wakil Ketua PWM Jawa Timur Ir Tamhid Mashudi, Ketua PDM Ponorogo Drs H Muh Syafrudin, MA, Ketua PCM Ponorogo Kota Drs H Bambang Triadmojo, MPd, dan beberapa tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya Barunanto menceritakan kepemimpinan Direktur RSU Muhammadiyah Ponorogo 2012-2020 Iwan Hartono telah menginisiasi berdirinya gedung baru. Setelah pergantian kepemimpinan, Barunanto melanjutkan pembangunan gedung baru tersebut.
“Ini dilanjutkan (pembangunannya) karena membuka ram yang nampaknya membuat suasana agak sumpek di dalam persalinan. Kebetulan saat itu Covid-19, sehingga perlu pelayanan dan menambah armada ambulance di penghujung akhir 2021,” ujarnya.
Pada tahun 2022 suasana parkir yang penuh, lalu ditambah ruang baru untuk memampung parkir di lantai 4. Pembangunannya menggunakan konstruksi beton baja. Lalu ada beberapa dokter yang didatangkan, salah satunya dokter spesialis jantung. “Kita terus berkomitmen mendorong amal usaha Muhammadiyah ini berkembang dengan baik,” katanya.
Terkait Masjid Ibnu Sina, Barunanto berharapa agar kehadiran masjid ini sebagai jalan memberikan kemudahan untuk melaksanakan ibadah. “Mudah-mudahan kegiatan ibadah keluarga pasien akan terjaga dengan baik. Ini menjadi langkah awal terbangunnya suasana Islami dalam rangka proses pelayanan di rumah sakit ini,” tuturnya.
Di sisi lain, Sugiri menyampaikan sanjungannya kepada Muhammadiyah. Menurutnya Muhammadiyah tidak pernah lelah berhenti melayani umat dan masyarakat. Kehadiran Muhammadiyah dirasakan kemaslahatannya bersama oleh umat dan masyarakat.
“Saya menjadi saksi sejarah bahwa Muhammadiyah di Ponorogo luar biasa. Mudah-mudahan ke depan semakin maju dan membawa berkah untuk Ponorogo. Top markotop untuk Muhammadiyah,” katanya.
Sementara, Haedar Nashir menyebut kehadiran masjid ini bukan sekadar proyek kesehatan semata, melainkan merupakan wujud konkrit dari peran manusia sebagai khalifah di muka bumi. “Melalui fasilitas ini, Muhammadiyah berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas, sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mendorong kemanfaatan bagi masyarakat,” sebutnya.
Pada saat bersamaan, Guru Besar Sosiologi UMY ini berharap agar kehadiran masjid tersebut dapat memberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah bagi seluruh keluarga besar RSU Muhammadiyah Ponorogo, lebih-lebih keluarga pasien.
“Mudah-mudahan rumah sakit ini dan juga dengan adanya masjid ini kita akan terus menjadi khalifah di muka bumi untuk membawa pencerahan dan pencerdasan di Ponorogo, Jawa Timur, di negeri Indonesia tercinta. Semoga sehat selalu kita semua,” ucapnya. (Cris)