Penarikan Mahasiswa KKN UMP, Berdaya dan Berkolaborasi untuk Masyarakat Wonosobo

Publish

26 February 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
543
Foto Istimewa

Foto Istimewa

WONOSOBO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melaksanakan acara penarikan secara resmi peserta Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditempatkan di beberapa desa di wilayah Kecamatan Garung, Mojotengah, dan Watumalang, Kabupaten Wonosobo. 

Kegiatan ini berlangsung di lapangan Seroja desa Tlogo, Kecamatan Mojotengah, dan dihadiri oleh Wakil Bupati Wonosobo, WR IV UMP, para camat, kepala desa, panitia, dan mahasiswa peserta KKN.

Proses penarikan ini menjadi penutup bagi mahasiswa yang telah melaksanakan kegiatan KKN selama 32 hari. Setelah penarikan, dilanjutkan dengan kegiatan expo yang dimulai pukul 09.30. 

Koordinator Kabupaten, Israf, melaporkan bahwa selama KKN, berhasil memberdayakan anggaran sebesar lima ratus enam puluh dua juta rupiah untuk berbagai kegiatan, bersumber dari swadaya masyarakat, mahasiswa peserta KKN, dan bantuan yang bersifat tidak mengikat.

Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, dan Publikasi Assoc Prof Akhmad Darmawan PhD menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo atas penerimaan 320 mahasiswa UMP yang terlibat dalam KKN. 

Ia menyoroti banyaknya program dan inisiatif mahasiswa yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Darmawan juga mengapresiasi kontribusi mahasiswa yang berdampak ekonomi, seperti program pelatihan ecoprint dan produksi lilin aromaterapi dari bahan daur ulang.

Wakil Bupati Wonosobo, Drs. H. Muhammad Albar, MM, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada UMP atas kontribusi dalam memberdayakan masyarakat melalui kegiatan KKN. 

Albar juga menekankan pentingnya publikasi hasil KKN dalam jurnal sebagai upaya meningkatkan citra dan promosi Wonosobo. Ia berharap inovasi mahasiswa dapat meningkatkan nilai jual produk UMKM di desa.

Kegiatan expo setelah penarikan menampilkan stand dari setiap desa yang menjadi lokasi KKN. Mahasiswa memamerkan hasil inovasi, mulai dari makanan hingga produk kerajinan, termasuk makanan khas dan produk lokal desa. 

Menariknya, dalam expo ini, transaksi jual beli menggunakan alat penukar uang dari potongan bambu berlabel senilai Rp.5000, menciptakan nuansa perdagangan klasik yang memikat, mengingatkan pada zaman sebelum adanya uang rupiah.(*/tgr)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Program Studi Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas M....

Suara Muhammadiyah

19 January 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 44 guru dan tenaga kependidikan SD Muhammadiyah Progra....

Suara Muhammadiyah

9 May 2024

Berita

Majelis Dikdasmen PNF se-DIY Bahas Kebijakan Pendidikan Muhammadiyah YOGYAKARTA, Suara Muhammadiya....

Suara Muhammadiyah

16 September 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - SMA Trensains Sragen menghadiri undangan Kementrian Pendidikan, Kebuda....

Suara Muhammadiyah

11 November 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar....

Suara Muhammadiyah

30 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah