Penarikan Mahasiswa KKN UMP, Berdaya dan Berkolaborasi untuk Masyarakat Wonosobo

Publish

26 February 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
578
Foto Istimewa

Foto Istimewa

WONOSOBO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melaksanakan acara penarikan secara resmi peserta Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditempatkan di beberapa desa di wilayah Kecamatan Garung, Mojotengah, dan Watumalang, Kabupaten Wonosobo. 

Kegiatan ini berlangsung di lapangan Seroja desa Tlogo, Kecamatan Mojotengah, dan dihadiri oleh Wakil Bupati Wonosobo, WR IV UMP, para camat, kepala desa, panitia, dan mahasiswa peserta KKN.

Proses penarikan ini menjadi penutup bagi mahasiswa yang telah melaksanakan kegiatan KKN selama 32 hari. Setelah penarikan, dilanjutkan dengan kegiatan expo yang dimulai pukul 09.30. 

Koordinator Kabupaten, Israf, melaporkan bahwa selama KKN, berhasil memberdayakan anggaran sebesar lima ratus enam puluh dua juta rupiah untuk berbagai kegiatan, bersumber dari swadaya masyarakat, mahasiswa peserta KKN, dan bantuan yang bersifat tidak mengikat.

Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, dan Publikasi Assoc Prof Akhmad Darmawan PhD menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo atas penerimaan 320 mahasiswa UMP yang terlibat dalam KKN. 

Ia menyoroti banyaknya program dan inisiatif mahasiswa yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Darmawan juga mengapresiasi kontribusi mahasiswa yang berdampak ekonomi, seperti program pelatihan ecoprint dan produksi lilin aromaterapi dari bahan daur ulang.

Wakil Bupati Wonosobo, Drs. H. Muhammad Albar, MM, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada UMP atas kontribusi dalam memberdayakan masyarakat melalui kegiatan KKN. 

Albar juga menekankan pentingnya publikasi hasil KKN dalam jurnal sebagai upaya meningkatkan citra dan promosi Wonosobo. Ia berharap inovasi mahasiswa dapat meningkatkan nilai jual produk UMKM di desa.

Kegiatan expo setelah penarikan menampilkan stand dari setiap desa yang menjadi lokasi KKN. Mahasiswa memamerkan hasil inovasi, mulai dari makanan hingga produk kerajinan, termasuk makanan khas dan produk lokal desa. 

Menariknya, dalam expo ini, transaksi jual beli menggunakan alat penukar uang dari potongan bambu berlabel senilai Rp.5000, menciptakan nuansa perdagangan klasik yang memikat, mengingatkan pada zaman sebelum adanya uang rupiah.(*/tgr)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Kabupaten....

Suara Muhammadiyah

17 December 2024

Berita

ALOR, Suara Muhammadiyah - Bertempat d Aula STKIP Muhammadiyah Kalabahi, telah dilaksanakan Kegiatan....

Suara Muhammadiyah

16 January 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Gerakan Muhammadiyah di bidang Kesehatan Masyarakat menemukan momentum....

Suara Muhammadiyah

24 September 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammad....

Suara Muhammadiyah

31 March 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Lurah Banyuanyar, Rustika Atmawati, S.P., M.M., menjadi pembina apel peri....

Suara Muhammadiyah

16 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah