Relawan Kebencanaan Muhammadiyah Tingkatkan Skill Publikasi

Publish

24 June 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
244
Foto Istimewa

Foto Istimewa

KUNINGAN, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 35 relawan kebencanaan Muhammadiyah dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan atau Ciayumajakuning mengikuti Pelatihan Jurnalistik Kebencanaan. Acara ini digelar oleh Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) dan Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Jawa Barat, dan Lembaga Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu) Jawa Barat, Sabtu-Minggu, 22-23 Juni 2024 di Villa Kampung Gunung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Selain dari wilayah Ciayumajakuning, pelatihan ini juga diikuti oleh peserta dari Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Pelatihan ini merupakan pelatihan ketiga yang diadakan setelah sebelumnya diadakan di Villa Manglayang, Kabupaten Bandung, dan Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur.

Ketua Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik UM Bandung Roni Tabroni menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman relawan tentang publikasi informasi bencana. Dengan demikian, informasi tentang kondisi bencana dapat disebarluaskan kepada jurnalis dengan lebih efektif.

"Pelatihan ini penting untuk memastikan bahwa kader-kader MDMC memiliki pengetahuan jurnalistik yang baik dan mampu mengelola informasi secara efektif," kata Roni. Ia berharap, MDMC Jawa Barat dapat memiliki divisi khusus yang menangani publikasi dan informasi.

Pelatihan ini menghadirkan berbagai narasumber berpengalaman, termasuk Abdul Jalil Hermawan (dosen Universitas Swadaya Gunung DJati Cirebon), Arief Permadi (wartawan senior Tribun Jabar), Resti Ernawati (Produser Radio K-Lite 107,1 FM Bandung), Agung Tirta Wibawa (praktisi media sosial), dan Zaiul Khaq (Produser Lapangan CNN Indonesia dan News Anchor Transmedia Jawa Barat).

Zaiul menekankan pentingnya relawan untuk mampu mengumpulkan informasi dan dokumentasi yang baik sehingga saat diwawancara oleh televisi, mereka dapat memberikan informasi yang jelas dan akurat.

Sekretaris MDMC Jawa Barat, Ade Irvan Nugraha, menyebut pelatihan ini sebagai langkah maju bagi relawan MDMC Jawa Barat dalam manajemen informasi. Ia berharap pelatihan ini dapat menciptakan agen-agen informasi di daerah yang mampu menyebarluaskan informasi dengan cepat dan efektif.

Peserta pelatihan mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan. Maria Elita dari Indramayu dan Arif Zaenul Arif dari Tasikmalaya merasa bahwa pelatihan ini memberikan pemahaman yang mudah dipahami dan aplikatif, terutama dalam hal dokumentasi dan publikasi informasi bencana.

Antusiasme peserta terlihat selama pelatihan, terutama saat mengerjakan tugas-tugas praktikum yang diberikan. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki para relawan dalam bidang jurnalistik kebencanaan.

Guna memberi materi yang tepat, dihadirkan sejumlah narasumber berpengalaman sebagai wartawan, baik di televisi, cetak maupun online termasuk dari akademisi. Antara lain Abdul Jalil Hermawan, dosen Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon juga Ketua PDM Kuningan yang memberikan materi pengenalan jurnalisme bencana.

Lalu, Arief Permadi, Wartawan Senior Tribun Jabar sekaligus dosen prodi Ilkom UMBandung, memberikan materi teknik membuat rilis peristiwa dan penanganan kebencanaan.

Narasumber lainnya yakni Resti Ernawati, dosen prodi Ilkom UMBandung sekaligus Produser Radio K-Lite 107,1 FM Bandung dengan memberikan materi media relations kebencanaan.

Lalu, Agung Tirta Wibawa, dosen prodi Ilkom UMBandung dan Praktisi Media Sosial dengan materi konten media sosial penanganan kebencanaan.

Terakhir, Zaiul Khaq, Produser Lapangan CNN Indonesia dan News Anchor Transmedia Jawa Barat, sekaligus dosen prodi KPI UMBandung. Ia memberikan materi mengenai teknik membuat video jurnalistik penanganan kebencanaan.

Menurut Zaiul, pelatihan ini penting diberikan kepada mereka agar para relawan mengetahui bagaimana mengumpulkan informasi dan dokumentasi berupa foto dan video yang baik, sehingga tidak mubazir.

“Saya kira ini sangat dibutuhkan oleh mereka para relawan ya, karena biasanya saat terjadi bencana mereka yang pertama ada di lokasi, jadi dengan adanya pelatihan ini saya yakin mereka tidak lagi bingung mendokumentasikan, termasuk ketika diwawancara oleh televisi secara langsung sebagai info awal mereka mampu” ujar Zaiul.

Sementara itu, Sekretaris MDMC Jawa Barat, Ade Irvan Nugraha menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi satu langkah maju bagi relawan MDMC Jawa Barat. Pasalnya, selama ini teman-teman relawan masih terkendadala dalam hal manajemen informasi, sehingga melalui pelatihan ini mereka piawai dalam menyebarluaskan informasi yang selama ini kurang terpublikasikan kepada masyarakat.

“Dari pelatihan ini kami berharap punya agen-agen di daerah, sehingga informasi yang  dari daerah itu bisa lebih cepat sampai ke tingkat wilayah, bahkan mungkin ke tingkat pusat seperti itu. Jadi kami mempersiapkan segala sesuatunya, salah satunya melalui pelatihan ini” kata Ade.

Ade menambahkan, dari pelatihan serupa yang sudah digelar sebelumnya menunjukkan hasilnya. Dokumentasi yang dibuat relawan cukup masif dan layak untuk jadi konten di media mainstrem. Namun menurutnya, pelatihan semacam ini terus digalakkan agar pemahaman jurnalistik kebencanaan para relawan semakin terasah.

Sejumlah peserta pelatihan yang hadir mengaku beruntung bisa mengikuti pelatihan ini. Pasalnya, selain mendapatkan pemahaman kejurnalistikan, juga materi-materi yang disampaikan dapa dengan mudah dipahami. Seperti yang diakui Maria Elita, peserta asal Indramayu.

“Sangat luar biasa ya, walaupun ini hanya dua hari ya, dan ini sebuah pembelajaran baru kalau buat saya pribadi. Memang di setiap daerah kekurangan kita adalah publikasi. Dokumentasi selama ini hanya untuk pribadi saja”  Kata Maria.

Hal yang sama juga diungkapkan Arif Zaenul Arif, peserta dari Tasikmalaya. Menurutnya, ini merupakan pelatihan jurnalistik pertama yang diikuti. Materi yang disampaikan langsung kepada inti materi. 

“Materi yang diberikan itu sangat mudah dipahami, apalagi ditunjang dengan praktikum yang diberikan dan dibekali tips and trik yang sangat memudahkan bagi kami untuk menerapkan materi yang diberikan.” ujarnya

Antusiasme peserta terlihat saat mengikuti pemaparan materi, termasuk saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Hal ini menjadi potensi dasar yang dimiliki para peserta. (zai/psmdkp/fa).


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa program studi....

Suara Muhammadiyah

6 November 2023

Berita

BANDAR LAMPUNG, Suara Muhammadiyah - Pengukuhan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ....

Suara Muhammadiyah

20 November 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Fenomena Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) seringkali terjad....

Suara Muhammadiyah

27 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam acara Innovative Leadership Forum Universitas Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

7 October 2023

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - “Di dalam Al-Qur’an kita tahu ada 30 juz 114 surat 6.236 ay....

Suara Muhammadiyah

6 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah