PURWOREJO, Suara Muhammadiyah - SD/MI Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kabupaten Purworejo terdapat 9 sekolah. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan adanya permasalahan diantaranya sebagai berikut, (1) penggunakan media pembelajaran berbasis digital belum optimal, (2) kriteria pembelajaran belum menerapkan gaya belajar secara critical thinking, (3) belum adanya pelatihan pendampingan secara rutin sehingga guru belum inovatif dalam mengembangkan media pembelajaran.
Bersumber dari permasalahan tersebut, tindakan yang dilaksanakan yaitu pendampingan pengembangan media quizizz berbasis critical thinking pada guru SD/MI Muhammadiyah/Aisyiyah se Purworejo. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pelatihan, pendampingan pengembangan serta pemanfaatan penggunaan media pembelajaran quizizz berbasis critical thinking terhadap pemenuhan kebutuhan gaya belajar antara guru dan siswa di dalam kelas. Harapannya dari ketepatan media pembelajaran yang dikembangkan guru dapat berpengaruh terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran. Guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, inovatif, dan tidak monoton supaya siswa tidak merasa terbebani. Tantangan guru dan siswa semakin bertambah untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas. Selain itu, kebermaknaan pembelajaran interaktif tetap menjadi tujuan utama meskipun dilaksanakan secara daring. Berdasarkan uraian di atas, pelatihan dilakukan untuk memfasilitasi guru dalam meningkatkan literasi digital melalui pemanfaatan media quizizz. Alangkah baiknya guru menyampaikan materi dengan metode pembelajaran yang interaktif yaitu menggunakan media quizizz.
Literasi digital pada masa revolusi industri 5.0 berdampak pada dunia yang sudah dipenuhi oleh teknologi. Arus informasi yang tinggi menyebabkan siswa dituntut agar bisa memilah informasi dengan baik. Maka perlu urgensi literasi digital bagi guru dan siswa masa kini. Menurut Wijayanti, (2021) mengemukakan bahwa guru atau pendidik dalam perubahan pola belajar agar mampu memanfaatkan pembelajaran berbasis online dengan menggunakan media kreatif supaya menciptakan suasana belajar menyenangkan serta mempermudah siswa dalam mempelajari materi yang disampaikan.
Kurikulum merdeka saat ini diterapkan dengan harapan dapat memberikan kebebasan kepada guru untuk menyampaikan pembelajaran yang berfokus pada teknologi melalui keterampilan abad 21. Keterampilan abad 21 ini terdiri dari komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis dan penyelesaian masalah, kreatif serta inovatif. Keterampilan abad 21 harus diajarkan seorang tenaga pendidik atau guru di semua jenjang pendidikan khususnya siswa Sekolah Dasar (SD) yang menjadi bangku pendidikan paling mendasar seperti berpikir kritis (critical thinking).
Kemampuan berpikir kritis menjadi suatu kemampuan dasar dalam memecahkan masalah. Kemampuan berpikir kritis adalah proses kognitif untuk menelaah secara spesifik dan sistematis masalah yang ada, membedakan masalah secara teliti, serta mengidentifikasi dan juga mempelajari data untuk membuat perencanaan strategi dalam pemecahan masalah (Azizah et al., 2018). Sebelum siswa diajarkan bagaimana cara berpikir kritis, hal pokok yang menjadi pondasi utama bagi siswa adalah guru. Guru di era sekarang dituntut mahir dalam segala hal. Dimana guru harus mampu menyiapkan bahan ajar yang kreatif dan inovatif. Namun faktanya proses pembelajaran guru belum sepenuhnya membuat siswa aktif dan berpikir secara kritis.
Salah satu platform gratis yang dapat digunakan dalam media belajar online adalah quizizz. Dengan memanfaatkan aplikasi quizizz sebagai alternatif media pembelajaran dapat memberikan manfaat positif untuk guru serta memberikan motivasi kepada siswa khususnya agar belajar dengan menyenangkan. Menurut Nuramanah, (2020) mengemukakan bahwa aplikasi quizizz merupakan suatu program dimana dalam suatu aplikasi ini terdapat permainan untuk penyelesaian kuis yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran oleh guru, serta nantinya akan ada penilaian.
Media quizizz merupakan media pembelajaran yang dapat diakses melalui website serta dapat dipakai tidak hanya di dalam kelas saja. Aplikasi quizizz sudah dilengkapi dengan berbagai fitur seperti musik, karakter tema, avatar, waktu, dan tampilan yang menarik siswa. Aplikasi ini bisa menjadi salah satu media pembelajaran interaktif yang digunakan guru untuk diajarkan kepada peserta didik. Aplikasi quizizz dapat diterapkan pada semua mata pelajaran sehingga sangat efisien untuk dipelajari oleh guru sekolah dasar.
Kegiatan pelatihan dan pendampingan pengembangan media quizizz berbasis critical thingking memainkan peran yang sangat esensial dalam keseluruhan pelaksanaan kegiatan, yang melibatkan pelatihan merancang media pembelajaran secara online, menciptakan kuis interaktif, dan mengembangkan media menjadi fitur pembelajaran yang menarik dengan memanfaatkan perangkat lunak Quizizz dalam berbagai versinya. Fokus tim pengabdian masyarakat yang menjadi sasaran kami adalah seluruh guru sekolah dasar muhammmadiyah/aisyiyah se Purworejo. Tim pengabdian masyarakat ini berfungsi sebagai fasilitator yang mendukung upaya pengabdian terhadap para pendidik di jenjang Sekolah Dasar. Melalui kolaborasi yang produktif dengan para guru SD Muhammadiyah Purworejo, SD Muhammadiyah Purwodadi, MIM Krendetan, dan Aisyiyah Unggulan Purworejo menjadi suatu kerjasama yang memastikan penerapan tepat dan relevan dari teknologi media dalam konteks pembelajaran, menghasilkan pengalaman belajar yang tak hanya mencerahkan, tetapi juga penuh interaksi.
Seluruh rangkaian kegiatan ini dimulai dengan tahap persiapan internal tim dan eksternal ketika hari pelaksanaan kegiatan, yakni analisis teliti terhadap kebutuhan yang muncul dalam penyelenggaraan program seperti memahami aplikasi quiziz dengan seksama serta membuat power point tentang tutorial pembuatan hingga pemakaian quizizz. Tidak hanya itu tim juga mempersiapkan soal tingkat rendah, sedang, tinggi berbasis critical thingking.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berfokus pada ceramah, praktik dan diskusi. Tahap presentasi dibawakan dengan penggunaan bantuan visual berupa PowerPoint dan dilanjutkan dengan sesi simulasi di depan kelas. Kemudian dalam tahap praktik, seluruh peserta didorong untuk memanfaatkan media quizizz dalam konteks pembelajaran. Pelaksanaan praktik ini diberi bimbingan oleh fasilitator, yang telah mengilustrasikan penggunaan media pembelajaran di depan kelas. Tahap akhir berupa sesi diskusi, di mana para pelaksana memberikan ruang untuk dialog mengenai segala aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan pengabdian.
Setelah pelatihan, peserta menunjukkan perubahan dengan penurunan kesulitan dan peningkatan minat terhadap media tersebut. Namun, masih ada potensi yang belum dimanfaatkan dan tantangan yang perlu diatasi. Untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, perlu lebih mengedukasi dan mendorong penggunaan media ajar online yakni quizizz. Guru-guru di SD Muhammadiyah/Aisyiayah se Purworejo telah meningkatkan kemampuan mereka dalam menggunakan media quizizz, tetapi masih ada kesulitan teknis yang perlu diatasi. Dukungan, pelatihan, dan sumber daya yang lebih baik diperlukan untuk membantu guru mengatasi hambatan tersebut. Evaluasi yang lebih mendalam dengan data yang lengkap juga penting untuk memantau dampak penggunaan media ajar online hingga diterapkan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas kepada peserta didik. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk mendukung pembelajaran yang menyenangkan. (Nur Ngazizah)