Pendidikan Jalan Membangun Peradaban

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
244
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir

MAGELANG, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah bergerak nyata lewat penyelenggaraan pendidikan. Sampai saat ini, dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi, Muhammadiyah terus memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat luas. Tujuannya untuk membangun fisik, memperluas aset, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Lebih lanjut, dalam perspektif keislaman, pendidikan Muhammadiyah juga bermisi mencerdaskan akal-budi manusia.

“Mencerdaskan akal-budi itu pekerjaan yang tidak pernah kenal lelah dan tidak boleh terputus. Karena mendidik manusia memang harus terus-menerus. Maka, kebijakan pemerintah di bidang pendidikan apapun orientasinya mestinya mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun peradaban,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir saat Groundbreaking Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Magelang, Jawa Tengah, Jumat (16/8).

Dalam konteks membangun peradaban, Haedar mengingatkan tidak hanya sekadar fokus pada kulit luarnya semata (fisik). Namun, harus dibangun berlandaskan ruhaniah mencakup spiritualitas, moral, etika, pengetahuan, dan keadaban. “Itu harus satu kesatuan di dalam membangun bangsa. Lebih-lebih pendidikan, yang dalam perjalanan kita sering abai soal ini karena terpukau oleh hal-hal yang fisik,” katanya.

Hal tersebut, lanjut Haedar, hanya melahirkan generasi yang lemah. Dalam teori sosiologi disebut cultural lag. Menurut William F Ogburn, ketika sukses membangun yang serba fisik sampai digdaya dan menciptakan pesona luar biasa, tapi dibalik itu jangan melupakan hal substansial bahwa ada nilai-nilai rohani yang harus menjadi fondasi dalam membangun bangsa.

“Ini pelajaran buat bangsa kita, lebih-lebih di saat kita memperingati kemerdekaan ke-79. Kita bangun fisik yang serba ragawi, indrawi, tapi pada saat yang sama jangan lupa isinya. Yakni hal-hal yang rohaniah, moral, etika, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya,” tuturnya.

Haedar mengingatkan, generasi sekarang (Gen-Z) tengah menghadapi tantangan luar biasa. Menurutnya genersi ini bahkan generasi setelahnya, dihadapi realitas sosial yang serba cepat berubah. Semua itu akibat globalisasi maupun dinamika lokal, nasional, bahkan regional yang menciptakan ketidakpastian dan kompleksitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Lebih lanjut, dalam beberapa survei menunjukkan, kalangan generasi milenial, generasi Z, dan generasi Alfa, mulai ragu terhadap agama, ragu tentang Tuhan, dan kehidupan setelah wafat. “Mungkin mereka banyak input dari berbagai entah film atau apapun bacaan yang salah kaprah,” jelasnya. Maka, perlu pembimbingan dalam memahami segala hal yang ada di kehidupan. “Orang harus dibimbing cara membaca buku harus pakai ilmu,” tegasnya.

Maka, untuk menjadi bangsa yang unggul dan berkemajuan, diperlukan ilmu, selain nilai spiritual, moral, dan akhlak. Di sinilah pendidikan Muhammadiyah memainkan perannya. “Kita harus terus memproduksi dan menciptakan budaya orang berpengetahuan dan berilmu. Dengan membaca, kita menjadi kaya pengetahuan. Tapi harus meningkat lagi menjadi sains, agar cara berpikir kita makin sistematik,” tukasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) dan Badan Pengawas Pemilu....

Suara Muhammadiyah

22 July 2024

Berita

“Saya sebagai orang tua kini tak ragu lagi menyampaikan ke anak saya. Nak, kamu pergi ke sekol....

Suara Muhammadiyah

23 October 2023

Berita

KLATEN, Suara Muhammadiyah – (18/01/2024) Progam Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (P....

Suara Muhammadiyah

19 January 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan D....

Suara Muhammadiyah

4 November 2023

Berita

 BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Sebagai bentuk aktualisasi peran kaum muda (Syubbanul Y....

Suara Muhammadiyah

5 February 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah