YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tim pengabdian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bersama Takmir Masjid Thoyibah pada 27 Februari 2025 lalu telah mengadakan kegiatan "Pelatihan Pengembangan Diri", diawali dengan penyampaian pembukaan kegiatan dari Ketua Takmir Khomsul Latifin dan Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang diwakili Dyah Pikanthi sekaligus memberikan motivasi pentingnya pengembangan diri untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan peningkatan pengetahuan.
Disampaikan Dr Dyah Pikanthi Diwanti, SE, MM, Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, kondisi generasi muda di Padukuhan Kalipakis menjadi perhatian bagi aparat padukuhan beserta pengurus masjid Thoyibah. "Di mana banyak sekali potensi dari generasi tersebut yang dapat ditunjang dalam hal pelatihan keterampilan," kata Dyah.
Pelatihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik penguasaan ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin.
Sesuai rencana kegiatan disepakati ada 3 jenis aktivitas yang dilaksanakan, yaitu sosialisasi pelatihan dan praktik pengembangan diri serta pendampingannya.
Luaran dari kegiatan ini adalah remaja akan mengembangkan kompetensi yang dimiliki dengan pemahaman dasar mengenai praktik pelatihan pengembangan diri.
Meningkatkan Literasi Kewirausahaan bersama SD Muhammadiyah Purwodiningratan
Selain itu, tim pengabdian UMY bersama SD Muhammadiyah Purwodiningratan Yogyakarta pada 25 Februari 2025 lalu telah mengadakan kegiatan market day bagi siswa-siswi kelas 4 dan 5.
Kegiatan diawali dengan penyampaian market day dari Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Purwodiningratan Yuni dan pihak Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang diwakili Dyah Pikanthi.
Pada kesempatan itu Dyah Pikanthi memberikan motivasi pentingnya literasi tentang kewirausahaan kepada siswa-siswi sebagai bekal dalam menyiapkan dan melatih minat bakat siswa-siswi.
Kegiatan market day ini merupakan kegiatan yang berkelanjutan dari tahun sebelumnya. Sekolah Dasar memiliki ragam kegiatan sekolah yang mendukung minat bakat anak-anak/ siswa-siswi secara mandiri dalam belajar berwirausaha seperti praktik belajar membuat ragam olahan makanan maupun kreativitas lainnya.
Jumlah siswa-siswi yang banyak tersebut memiliki potensi minat bakat dalam bidang kewirausahaan yang digerakkan, baik oleh siswa-siswi maupun pihak sekolah.
Memperhatikan kondisi saat ini, pembekalan dan penanaman jiwa entrepreneur pada pelajar atau siswa-siswi dapat memotivasi untuk melakukan kegiatan wirausaha.
Pengalaman dan literasi yang diperoleh di bangku sekolah -- khususnya melalui mata pelajaran kewirausahaan -- diharapkan dapat dilanjutkan setelah lulus sehingga muncullah entrepreneur baru yang berhasil menciptakan dunia kerja sekaligus menyerap tenaga kerja.
Pendidikan tentang kewirausahaan sudah dikenalkan secara formal maupun informal dari mulai sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) melalui kegiatan dol tinuku atau market day.
Market day merupakan sebuah kegiatan untuk memasarkan atau menjajakan barang dagangan di hari-hari yang telah ditentukan dan dilaksanakan di sekitar wilayah sekolah.