YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka penutupan Milad 74, SMA Muhammadiyah 1 (Muhi) Yogya menggelar pengajian akbar di Lapangan Basket SMA Muhi Yogya, Selasa (3/10/2023). Selain dalam penutupan Milad 74 SMA Muhi Yogya, pengajian akbar tersebut juga dilaksanakan dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW. Pengajian akbar SMA Muhi Yogya menghadirkan Ustadz Cahyo Ahmad Irsyad dengan tema “Dimensi Pemuda dan Dakwah Kekinian”.
Pengajian akbar SMA Muhi Yogya ini juga dihadiri perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta, dan jajaran Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga DIY serta Balai Dikmen Kota Yogyakarta. Kepala SMA Muhi Yogya Drs H Herynugroho, M.Pd dalam sambutannya menyatakan dalam konteks Islam, pemuda merupakan kelompok masyarakat yang peka dan paling cepat merespons keadaan terutama dalam dakwah islam, pemuda adalah agen dari perubahan.
Bahkan jika ingin memajukan suatu bangsa dan negara, yang perlu diperjuangkan dan diberikan kepercayaan adalah para pemuda. “Betapa pentingnya peran pemuda untuk sebuah dakwah dan agen perubahan” tambahnya.
Kepala SMA Muhi menuturkan, pihaknya telah membekali seluruh peserta didik dengan tiga komponen keterampilan utuh. Hal ini untuk memastikan apa yang dipelajari peserta didik sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan zaman yang dinamis. Tiga komponen keterampilan utuh yang dimaksud yakni pendidikan karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi.
Pendidikan karakter menjadi bagian penting yang diterapkan di SMA Muhi Yogyakarta. Hery menjelaskan, ada dua pendidikan karakter yang diterapkan yakni karakter moral dan karakter kinerja. Pihaknya berupaya untuk menumbuhkan kedua karakter tersebut dengan seimbang terhadap peserta didik.
"Kita tidak ingin anak-anak jujur tapi pemalas. Kita tidak ingin anak-anak rajin tapi culas. Kita menyeimbangkan dua karakter tersebut dan itu selalu kita laksanakan selama pembelajaran," jelas Hery. Pada komponen kedua yakni kemampuan literasi, Hery menyebut, juga selalu diintegrasikan di sistem pembelajaran yang ada di SMA Muhi Yogyakarta. Baik itu literasi berhitung, literasi sains, literasi teknologi, literasi finansial, hingga literasi budaya.
Sementara itu, komponen ketiga yang mencakup kompetensi juga dinilai tidak kalah penting. Menurutnya, melalui komponen ini peserta didik dilatih untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang kompleks dan tidak terstruktur. “Alhamdulillah SMA Muhi telah memiliki tradisi berprestasi. Prestasi terbaru adalah Muhammad Iqbal Raihan berhasil meraih medali perak OSN Matematika tingkat nasional tahun 2023.
Pada periode Juli-September 2023 telah diperoleh 143 prestasi peserta didik baik tingkat regional sampai tingkat internasional. Untuk prestasi pendidik, saat ini 15 orang guru lolos pendidikan guru penggerak angkatan 9. Semoga dengan guru yang berprestasi, semakin dapat membimbing peserta didik dalam meraih cprestasi terbaiknya” pungkasnya.
Menurut Ustadz Cahyo Ahmad Irsyad dunia ini begitu dinamis. Dan seiring berjalannya waktu segala sesuatu akan ikut berubah. Mulai dari teknologi, ekonomi, budaya, pergaulan, gaya hidup dan sebagainya. Hal ini dikarenakan memang murni terjadi karena kebutuhan manusia yang terus berubah-ubah dan menuntut untuk mendapatkan segala sesuatu menjadi lebih simpel dan praktis. Tentu saja di dalamnya terdapat peran dari teknologi modern.
“Untuk membentengi diri dari segala kerusakan, yang pertama kita harus memiliki iman. Iman itu menjadi energi paling kuat terutama keimanan dan ketaatan kepada aturan Allah SWT. Pemuda arah hidupnya harus mengikuti petunjuk Allah SWT. Pemuda harus memiliki semangat dan kekuatan. Jiwa dan semangat pemuda harus dimiliki oleh kita semua. Pemuda sendiri berasal dari kata al-futuwwu yang artinya kekuatan” paparnya.
“Muhammadiyah telah memiliki 9 kebiasaan emas yang harus kita laksanakan. Sembilan kebiasaan tersebut ialah: pertama, shalat fardhu diawal waktu dengan berjamaah dilanjutkan dengan melakukan shalat Tathowu' (sunnah) seperti sholat rawatib, dhuha, dan tahajud. Kedua, melakukan puasa sunnah seperti puasa 3 hari setiap bulan, puasa senin-kamis, atau seperti puasa Nabi Daud.
Kebiasaan Baik yang Ketiga yaitu mengeluarkan zakat, infaq, dan shodaqoh (2,5 % dari penghasilan). Keempat, beradab islami dalam setiap kegiatan. Kelima, tadarus Al-Qur'an minimal 1 juz setiap hari dan khatam dalam sebulan. Keenam, Membaca buku minimal satu jam tiap hari. Ketujuh, Mengaji minimal seminggu sekali. Kedelapan, aktif berjamaah dan berorganisasi. Kesembilan, senantiasa berfikir Positif dan bersyukur. Semoga peserta didik SMA Muhi bias mengamalkan 9 kebiasaan emas ini. Insya allah akan menjadi kader Muhammadiyah dan bangsa yang unggul sukses dunia akhirat”.
dr Ahmad Faisol Sp.Rad M.Kes selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY dalam sambutannya mengucapkan selamat atas Milad 73 SMA Muhi Yogya. dr Ahmad Faisol Sp.Rad M.Kes menekankan pentingnya kederisasi. “Semoga SMA Muhi dapat membentuk kader Muhammadiyah yang memiliki ruh (spirit) serta mempunyai integritas dan kompetensi untuk berperan di Persyarikatan, dalam kehidupan umat dan dinamika bangsa serta konteks global” pungkas beliau.
Pada kesempatan ini juga diserahkan secara simbolis penghargaan umroh untuk 4 orang guru dan tenaga kependidikan yang telah memenuhi persyaratan. Menurut Marini Amalia Octavianti, M.Pd selaku wakil kepala sekolah urusan humas, penghargaan umroh ini merupakan program tahunan sekolah. Seluruh guru dan tenaga kependidikan (GTK) yang telah memiliki masa kerja minimal 20 tahun akan diikutkan antrean berangkat umroh ke tanah suci.
Para peserta akan mengikuti umroh melalui PT Surya Citra Madani yang dikelola oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY selama 10 hari. Selain itu kepala sekolah juga menyerahkan penghargaan masa kerja kepada para guru dan tenaga kependidikan yang telah mengabdi selama 15, 20, 25, 30, dan 35 tahun. Sebelum kegiatan ditutup, dilakukan pembagian hadiah lomba internal yang diikuti oleh peserta didik dan guru tenaga kependidikan dalam rangka milad SMA Muhi ke-74. (Yusron)