CILACAP, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman hadir dalam Resepsi Milad Muhammadiyah ke-112 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Cilacap Utara, Jawa Tengah, Ahad (1/12). Acara ini dilaksanakan di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Tritih Kulon, Cilacap Utara.
Dalam tausiyahnya, Agus mengatakan pengajian telah menjadi tradisi Muhammadiyah. Hal ini merupakan upaya yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai luhur agama Islam. Pengajian yang dilakukan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan salah satunya Pengajian Wal ‘Ashri.
“Muhammadiyah hadir dari jamaah kelompok pengajian. Sehingga orang Muhammadiyah ngaji menjadi kesukaanya. Karena ngaji hadir di majelis ilmu dalam sebuah riwayat disebutkan sebagai jalan Allah akan memudahkan ke surga,” katanya.
Maka, Agus mengajak kepada umat Islam, lebih-lebih warga Persyarikatan agar bisa memahami ajaran agama Islam secara baik dan benar. Melalui pengajian, menjadi medium untuk memperluas spektrum pemahaman keislaman secara utuh dan menyeluruh.
“Jadi orang Islam, apalagi warga Muhammadiyah harus rajin ngaji. Dari spirit ngaji inilah yang kemudian memunculkan gerakan yang disebut dengan Muhammadiyah,” ujarnya.
Selain memperdalam ilmu agama, pengajian juga bisa dikontekskan pada mengaji Al-Qur’an. Agus mengungkapkan bahwa anak-anak sekarang telah menunjukkan kemampuan luar biasa. Yakni menghafal Al-Qur’an, bahkan sudah ada yang mampu menghafal semua isi Al-Qur’an.
“Adik-adik bisa, apalagi kita yang sudah tua. Tidak boleh kalah dengan mereka. Yang penting semangatnya ngaji,” tuturnya.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) ini pernah berpesan kepada para mahasiswanya, walaupun tidak berhasil meraih cita-cita sebagai dokter, belum tentu gagal masuk surga. Tapi kalau jadi orang Islam tidak mengenal Islam dengan benar, yakin tidak akan ketemu surganya Allah.
“Maka jadi apa pun kita harus ngaji,” tegasnya. (Cris)