Pengawasan Keluarga Dibutuhkan dalam Kehidupan Digital Anak-Anak

Publish

18 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
725
Meutya Hafid

Meutya Hafid

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, bulan Ramadhan menjadi momentum yang tepat untuk membangun keluarga sakinah di tengah pelbagai perkembangan zaman.

Hal ini diutarakan saat memberikan Keynote Speech dalam Pengajian Ramadhan 1446 H Pimpinan Pusat Aisyiyah, Sabtu (15/3) secara daring dengan tema “Keluarga Sakinah dan Tantangan Pada Era Digital.”

“Ini amat relevan dengan realitas yang kita hadapi. Kemajuan teknologi telah membawa banyak manfaat memudahkan komunikasi, membuka peluang usaha, mempercepat akses informasi, namun kita juga tidak bisa menutup terhadap tantangan yang muncul bersamaan,” sebutnya.

Meutya tidak menafikan jika dunia digital saat ini yang telah mendominasi denyut nadi kehidupan umat manusia. Bersamaan dengan itu, anak-anak tidak bisa lepas dari cengkeraman media sosial yang sangat masif.

Ditambah pula, banjir informasi tak terbendung menyebabkan sulitnya untuk menyaring keabsahannya. Juga, dalam spektrum yang luas lagi, pola komunikasi di lingkungan keluarga terkena dampaknya.

“Orang tua menghadapi tantangan besar dalam menjaga keseimbangan antara kemanfaatan teknologi komunikasi dan pendidikan nilai-nilai moral bagi anak-anak mereka,” katanya.

Meutya menyadari memang, kondisi seperti ini bukan disebabkan adanya perubahan tren, namun sebuah realitas yang semestinya dikelola secara arif. Karena itu, Ia menjelaskan Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan ramah keluarga.

“Salah satu langkah utama yang kami terus lakukan adalah meningkatkan literasi digital, terutama bagi orang tua dan juga anak-anak melalui Gerakan Nasional Literasi Digital. Ini bukan sekadar mengajarkan cara menggunakan teknologi, tapi juga bagaimana memanfaatkan dunia digital secara sehat, aman, produktif, dan manfaat,” tegasnya.

Namun, bagi Meutya, memberikan edukasi saja tidak cukup. Ia menyebut perlunya penguatan regulasi. Saat ini, Pemerintah telah menerapkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi sebagai tujuan untuk memastikan informasi pribadi masyarakat tidak disalahgunakan.

“Kami juga aktif dalam memblokir konten negatif seperti pornografi, judi online, dan hoaks yang dapat merusak tatanan sosial dan keluarga. Selain itu, kami juga terus berkolaborasi dengan berbagai platform digital agar mereka dapat lebih bertanggung jawab dalam menjaga ruang digital yang aman,” ujarnya.

Di situlah relevansinya peran keluarga. Meutya menilai teknologi dengan aneka kemudahan dan kecanggihannya itu, di satu sisi dapat memberikan kemaslahatan, namun di sisi lain juga akan berdampak mudarat bilamana tidak ada pengawasan saksama dari keluarga.

“Teknologi bisa menjadi alat yang bermanfaat, tetapi tanpa pengawasan dan bimbingan yang tepat, ia juga bisa menjadi ancaman. Kita harus hadir dalam kehidupan digital anak-anak kita, bukan hanya sebagai pengawas, tapi juga sebagai teman diskusi. Dan kita tidak boleh membiarkan mereka mencari jawaban di internet tanpa adanya filter nilai dari keluarga,” pungkasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah  – Mahasiswa semester akhir Prodi PAI UM Bandung sukses mengg....

Suara Muhammadiyah

11 November 2023

Berita

Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Galpanda Pondok Muhammadiyah di Sidomulyo LAMPUNG....

Suara Muhammadiyah

11 December 2023

Berita

KUPANG, Suara Muhammadiyah - Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima ....

Suara Muhammadiyah

5 December 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pusat Data Nasional (PDN) mengalami serangan siber sejak Kamis (20/....

Suara Muhammadiyah

28 June 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tahun ini Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menyalu....

Suara Muhammadiyah

16 December 2023