KARANGAYAR, Suara Muhammadiyah - Bertempat di Aula Lawu Fresh Puntukrejo, Ngargoyoso, Karanganyar, para anggota dan pimpinan majelis dikukuhkan oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ngargoyoso, Jarwanto, S.Kom., S.Pd., M.Pd. dan dihadiri pula oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karanganyar Muhammad Arief Babher, S.Ag., M.Pd.
Dalam kesempatan ini Jarwanto menyampaikan pesan bahwa ketika manusia meninggal maka ada 3 amal yang akan dibawa mati, dimana salah satunya adalah amal jariyah. Berdakwah dan berjuang di Muhammadiyah insyaallah akan menjadi amal jariyah bagi semua kader yang aktif.
Jarwanto juga melaporkan keadaan Muhammadiyah di Ngargoyoso yang hingga saat ini belum memiliki amal usaha sendiri. Sebenarnya terdapat dua amal usaha yaitu PAUD dan TK, tetapi keduanya merupakan amal usaha dari ‘Aisyiyah. Disamping itu kader Muhammadiyah di Ngargoyoso juga sangat minim. Karenanya anggota dan pimpinan majelis dan lembaga yang dikukuhkan tersebut direkrut dari berbagai kalangan dan memiliki berbagai latar belakang. Bahkan beberapa diantaranya masih awam dengan ke-Muhammadiyah-an. Sehingga diperlukan penguatan untuk memahamkan ideologi, politik, dan organisasi (ideopolitor) Muhammadiyah dari PDM Karanganyar yang saat itu hadir kepada para anggota dan pimpinan majelis yang dikukuhkan.
Muhammad Arief Babher dalam pidatonya berpesan kepada para anggota dan pimpinan majelis hari itu untuk bergembira mengemban amanah ini. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Surat At-Taubah ayat 111, yang menyuruh orang-orang mukmin yang telah menjual harta dan nyawanya berjuang di jalan Allah Ta’ala untuk bergembira, dikarenakan janji Allah Ta’ala berupa surga.
Merekalah yang tidak lagi sibuk memikirkan urusan pribadinya, tetapi setiap saat memikirkan umat, memikirkan masjid, dan memikirkan masyarakat. Dan biasanya fikir dan jerih payah seperti ini akan Allah Ta’ala balas dengan kehidupan yang berkah di dunia. Beratnya amanah dakwah ini akan meringankan hisab kita kelak di akhirat.
Beliau menekankan setiap kader Muhammadiyah di Ngargoyoso untuk menghidupkan masjid. Jika masjid sudah hidup maka akan hidup kajian ilmu. Kemudian akan hidup Rumah Qur’an, dan dari Rumah Qur’an insyaallah akan berdiri SD atau MI Muhammadiyah di Ngargoyoso. Sehingga nantinya output dari PAUD dan TK yang saat ini dikelola oleh ‘Aisyiyah bisa tetap melanjutkan di lembaga pendidikan Muhammadiyah.
Muhammad Arief Babher juga menambahkan, jika dalam laporan sebelumnya disebutkan bahwa PCM Ngargoyoso memiliki masjid binaan sebanyak 11 masjid, maka hal ini adalah termasuk sebagai amal usaha. Tercatat dalam sejarah bahwa peradaban Islam dimulai dari masjid. Ini menunjukkan peran vital dari sebuah masjid, sehingga sudah seharusnya setiap kader Muhammadiyah terutama di Ngargoyoso ikut ambil bagian dalam upaya memakmurkan masjid. Karena, siapa saja yang tidak peduli masjid maka dia hanya akan menjadi pinggiran sejarah saja.
Ketua PDM Karanganyar juga optimis, dengan pertolongan Allah Ta’ala Muhammadiyah Ngargoyoso akan tumbuh dan berkembang. Apalagi saat ini PCM Ngargoyoso dipimpin oleh seorang ketua yang masih muda, yang insyaallah akan lebih energik dan memiliki semangat tinggi.
Dalam pengukuhan ini hadir pula para tokoh masyarakat, jajaran Muspika, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA), dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dari wilayah kecamatan Ngargoyoso. Juga hadir unsur pimpinan dan anggota dari ‘Aisyiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, dan Tapak Suci Pondok Pesantrean Al-Karim Ngargoyoso.