DEPOK, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bojongsari, Kota Depok (PCM Bojongsari Kota Depok) menyelenggarakan kegiatan Baitul Arqam (BA) pertama di Masjid At-Tanwir PCM Bojongsari, pada Sabtu-Ahad (15-16/3). Tema yang diangkat, terkait kemuhammadiyahan, peta dakwah bojongsari, peta dakwah kota depok, kontestasi Islam tingkat nasional, hingga isu-isu terkait kemerdekaan Palestina.
Ketua PCM Bojongsari, Dr. Zamah Sari, M.Ag., menyampaikan sambutannya di Baitul Arqam tersebut. “Baitul Arqam (BA) ini merupakan kegiatan perdana di PCM Bojongsari selama berdiri kurang lebih 3 tahun lalu. Tentu, keberadaan Baitul Arqom ini akan menjadi salah satu tempat pengkaderan untuk Pimpinan Muhammadiyah di Bojongsari, baik di tingkat cabang, ranting, KL Lazismu, hingga Takmir Masjid,” ungkapnya.
Zamah melanjutkan bahwa keberadaan Baitul Arqam pertama ini, tak lain sebagai bentuk ta’aruf di antara para pimpinan Muhammadiyah di Bojongsari. Sehingga di antara para pimpinan akan saling mengenal satu sama lainnya. Setelah mengenal lebih mendalam, diharapkan akan banyak kerja dakwah yang dihasilkan.
Wakil Rektor Bidang Keuangan di UM Bandung tersebut juga mengatakan bahwa Baitul Arqam merupakan upaya penggerakan dakwah Muhammadiyah di akar rumput.
“Memang, kita sudah lama mengenal satu sama lainnya, baik sesama pimpinan bahkan pimpinan dan para warga Persyarikatan Muhammadiyah di Bojongsari. Tetapi, keintiman kita dalam masa perkenalan perlu lebih kita perdalam. Melalui Baitul Arqom inilah, keintiman perkenalan akan kita dapatkan. Lebih dari itu, keberadaan Baitul Arqam akan menjadi salah satu ajang konsolidasi kita sebagai penggerak Dakwah Muhammadiyah di tingkat akar rumput, yaitu Cabang dan Ranting Muhammadiyah,” ucapnya.
Sementara itu Camat Bojongsari, Rijal Farhan, S.IP., mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung hadirnya dakwah keislaman Muhammadiyah di Bojongsari. Terlebih, dakwah yang dilakukan akan sangat membantu kinerja kecamatan dalam rangka melakukan pemberdayaan dan pengawasan terhadap pembangunan Kecamatan Bojongsari Kota Depok.
“Kami berharap, amar ma’ruf nahi mungkar sebagai bagian dakwah Muhammadiyah di Bojongsari, intensitasnya harus terus ditingkatkan. Terutama terkait bagaimana bahayanya judi online, peredaran obat-obatan terlarang, tawuran, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Rijal Farhan menambahkan bahwa, pihak pemerintah kecamatan siap untuk berkolaborasi dengan PCM Bojongsari terkait hal-hal yang bisa dikolaborasikan ke depannya.
Ketua PDM Kota Depok, H. Ali Wartadinata, mengatakan bahwa peran serta Muhammadiyah di Kota Depok harus terus ditingkatkan. Hal tersebut harus dimulai dari peran dan keikutsertaan dakwah Muhammadiyah, di tingkat cabang dan ranting Muhammadiyah.
“Perlu kita ketahui bahwa Kota Depok merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya ragam keislaman yang dianut oleh masyarakatnya. Banyak Ormas Islam yang tumbuh dan berkembang di dalamnya. Maka tentu, peranan Muhammadiyah harus terus ditingkatkan, mulai dari ranting, cabang, hingga tingkat daerah. Agar peranan tersebut signifikan, maka Muhammadiyah Kota Depok juga membutuhkan banyak jumlah jama’ah,” ungkapnya
Menurutnya, keberadaan jumlah jama’ah yang terus bertambah, menjadi hal yang penting bagi Muhammadiyah. Sehingga dengan bertambahnya jumlah jama’ah, akan meningkat juga peranan Muhammadiyah di Kota Depok ini.
“Muhammadiyah di Kota Depok, selain membutuhkan warga yang berkualitas, juga membutuhkan kuantitas dari keberadaan warganya. Semakin banyak warganya, juga akan semakin besar kontribusi yang diberikan oleh Muhamamdiyah,” ujarnya
Ketua MUI Pusat Bidang Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA., dalam materinya turut menyuarakan kemerdekaan Palestina dengan lantang.
“Mungkin hari ini di tempat ini, kita masih enak duduk bersama mendengarkan materi-materi Baitul Arqom dari beberapa narasumber yang menyampaikan. Tetapi, saudara-saudara kita di Palestina sedang berjuang hidup dan mati melawan Zionis Israel. Maka, sudah menjadi keharusan kita juga mendukung kemerdekaan Palestina,” pungkasnya.
Ia juga menambahkan bahwa dengan menyuarakan kemerdekaan Palestina secara terus menerus, baik di tingkat lokal, nasional, dan juga di tingkat dunia, paling tidak akan menjadi salah satu bentuk kontribusi kita dalam mendukung kemerdekaan untuk Palestina. Lebih-lebih, sebagai warga Persyarikatan Muhammadiyah, harus terus lantang mau menyuarakan kemerdekaan Palestina. (Hamli/m)