YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Fachrodin terlampau komplit jika hanya diposisikan sebagai tokoh pers dan literasi. Daya ingin tahunya yang tinggi membawanya menjadi sosok yang memiliki banyak kelebihan. Sehingga tak jarang orang menyebutnya sebagai tokoh yang mempunyai banyak wajah, dan yang paling menonjol adalah sebagai tokoh pers dan literasi di Muhammadiyah.
Dalam rangka memperingati Hari Pers & Literasi Muhammadiyah (13 Agustus 2024), Penerbit Suara Muhammadiyah bekerjasama dengan MPI PP Muhammadiyah bermaksud menerbitkan buku tokoh penting literasi dan pers Islam yang juga tokoh awal Persyarikatan. buku tersebut berjudul Haji Fachrodin: Lokomotif Literasi & Pers Islam (12/8).
Hadir dalam acara tersebut Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Muchlas MT, Direktur Bidang Media dan Publikasi Suara Muhammadiyah Isngadi Marwah Atmadja, Penulis Buku Haji Fachrodin: Lokomotif Literasi dan Pers Islam, dan Sejarawan Muhammadiyah Mu'arif.
Buku "Haji Fachrodin: Lokomotif Literasi & Pers Islam" adalah sebuah biografi yang mengisahkan perjalanan hidup Haji Fachrodin, seorang tokoh pergerakan yang penting dalam sejarah Muhammadiyah dan dunia pers di Indonesia. Buku ini diharapkan dapat menambah koleksi bacaan tentang tokoh pers dan literasi serta memberikan inspirasi bagi pembaca tentang peran penting Fachrodin dalam memajukan persyarikatan Muhammadiyah dan pergerakan nasional.
Haji Fachrodin, seorang intelektual yang tajam dan kritis, dikenal karena dedikasinya yang luar biasa terhadap dunia literasi dan pers. Melalui tulisan-tulisannya yang tajam, ia berhasil menyuarakan perlawanan terhadap penjajahan dan ketidakadilan. Buku ini mengajak pembaca untuk menyelami kehidupan seorang jurnalis yang berani, yang menggunakan pena sebagai senjata untuk melawan penindasan dan menggalang semangat kemerdekaan.
Selain sebagai jurnalis, Haji Fachrodin juga dikenal sebagai seorang aktivis yang aktif dalam berbagai organisasi pergerakan. Kontribusinya dalam Muhammadiyah tidak hanya memperkuat posisi organisasi tersebut sebagai salah satu gerakan Islam terbesar di Indonesia, tetapi juga memperluas pengaruhnya dalam masyarakat. Dalam buku ini, pembaca akan menemukan bagaimana Fachrodin memanfaatkan jaringan dan kekayaannya untuk mendukung berbagai kegiatan dakwah dan amal usaha Muhammadiyah.
Haji Fachrodin adalah simbol semangat perlawanan tanpa kekerasan. Ia menunjukkan bahwa perjuangan untuk kemerdekaan dan keadilan tidak harus dilakukan dengan senjata, tetapi bisa melalui kata-kata dan tulisan yang menggugah kesadaran masyarakat. Buku ini menggambarkan dengan detail bagaimana Fachrodin menggunakan media massa sebagai alat perjuangan, menjadikannya salah satu pionir dalam dunia jurnalistik di Indonesia.
Kehadiran Fachrodin di tengah masyarakat bukan hanya sebagai seorang tokoh, tetapi sebagai mentor dan inspirator. Ia senantiasa membina dan memotivasi generasi muda untuk terus belajar dan berjuang. Melalui biografi ini, kita diajak untuk mengenal lebih dekat sosok Fachrodin yang tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kemajuan umat dan bangsanya.
Buku ini juga mengungkap sisi pribadi Haji Fachrodin yang jarang diketahui publik. Meskipun lahir dari keluarga yang dekat dengan keraton, jiwa anti-feodalnya sudah tumbuh sejak dini. Fachrodin memilih jalan hidup yang mandiri, belajar secara otodidak, dan mengabdikan seluruh hidupnya untuk dakwah dan perjuangan. Pengorbanannya menjadi teladan bagi banyak orang, menunjukkan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari kekayaan, tetapi juga dari seberapa besar kontribusi kita untuk masyarakat.
Akhirnya, buku ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi para pembaca, terutama dalam memahami peran penting pers dan literasi dalam pergerakan nasional. Melalui kisah hidup Haji Fachrodin, kita diingatkan bahwa setiap tulisan memiliki kekuatan untuk merubah dunia, dan setiap individu memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan.
Kegiatan ini juga bagian dari semarak milad ke-109 Suara Muhammadiyah dengan tema “Kreativitas Tanpa Batas, Inspirasi Tiada Henti.” (diko)