YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pengajian umum “SEKETEWU” (Setu Ketelu Ben Wulan) yang digelar oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, bersama H Saijan, SAg, MPd. Acara ini dilaksanakan di kantor PDM Kota Yogyakarta, pada Sabtu (15/11), yang dihadiri langsung Ketua PDM Kota Yogyakarta, H Aris Madani, SPdI, MSi.
Dalam pidatonya, Saijan menyampaikan pesan mendalam tentang mensyukuri nikmat serta menjaga niat yang tulus dalam beribadah. Beliau juga menegaskan bahwa nikmat sehat merupakan anugerah dari Allah SWT. Ia mencontohkan bahwa saat sakit gigi seseorang tidak dapat menikmati makanan, tetapi ketika sehat justru banyak mengeluh. “Nikmatnya dahar, nikmatnya ngunjuk itu bukan di menunya, tapi di sehat,” ucapnya.
Beliau juga menyoroti fakta sebagian orang yang terlalu sering meminta izin kerja atau kegiatan lainnya hanya karena sakit ringan. Menurutnya, jika hanya sekedar merasa seperti akan sakit, seharusnya masih dapat melakukan aktivitas, terutama dalam melakukan amal ibadah.
Pada saat yang sama, Saijan menceritakan bahwa dalam melakukan kegiatan harus didasari dengan niat karena Allah SWT, bukan karena hidangan atau hal lainnya. Ia menjelaskan niat yang tidak lurus akan membuat kita mudah menyesal, kecewa, dan sulit istiqomah. “Innamal a'malu binniyat, sungguh setiap amal itu tergantung kepada niat,” tegasnya.
Dalam ceritanya, Ia juga memberi sedikit pengalaman pribadi bahwa ketika anaknya mengikuti seleksi di PKU Muhammadiyah, dari sekitar 400 pendaftar anaknya lolos hingga mendapat peringkat tiga, meski hanya 2 pendaftar yang diterima. Ia menyampaikan bahwa rezeki sudah diatur Allah dan kekecewaan harus dihadapi dengan keyakinan.
Selain itu, Saijan menyinggung tentang kesadaran dan kematian yang Ia ceritakan dalam peristiwa meninggal mendadak yang dialami warga sekitar. Ia mengingatkan bahwa umur manusia tidak ada yang mengetahui. Oleh karena itu, Ia mengajak para jama’ah untuk memperbanyak amal saleh.
“Sesungguhnya orang yang beriman dan beramal soleh itu adalah sebaik-baiknya makhluk Allah swt,” ujarnya mengutip Surah Al-Bayyinah ayat 7-8.
Beliau juga menyinggung kegiatan jalan sehat yang digelar pada ahad 16 November 2025. Ia menekankan agar dalam mengikuti kegiatan tersebut tetap karena niat kepada Allah SWT, bukan karena hadiah yang disediakan. Ia menceritakan bahwa hadiah bukan selalu diberikan kepada orang yang paling rajin, melainkan karena Allah memberikan rezeki kepada orang yang dikehendaki-Nya.
“Kadang orang yang begitu berharap belum tentu kemudian langsung diberikan, orang yang tidak berharap kadang-kadang Allah beri, kenapa? karena ini kuasa Allah SWT,” pungkasnya.
Menutup kajiannya, Saijan berpesan kepada jamaah bahwa warga Muhammadiyah harus tetap bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan sesuatu yang sedang dijalankan, karena cinta kepada Allah akan memudah kita dalam melakukan segala hal, meskipun di titik terendah kita. (Anggi)


