NGAWI, Suara Muhammadiyah - Suasana Ahad pagi di Islamic Centre Muhammadiyah Ngawi dipenuhi semangat dan antusiasme warga. Sejak selepas Subuh, ratusan warga Muhammadiyah dari berbagai penjuru Ngawi berbondong-bondong menghadiri Kajian Ahad Pagi yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ngawi pada Ahad (3/10).
Kajian kali ini terasa istimewa karena menghadirkan Ustadz Muchamad Arifin, MAg, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sebagai pembicara dengan tema yang menggugah: “Belajar dari Pedalaman, Menjalankan Hidup Penuh Makna.”
Tema tersebut selaras dengan semangat Milad Muhammadiyah ke-113, yaitu “Memajukan Kesejahteraan Bangsa.” Melalui tema ini, Ustadz Arifin mengajak jamaah untuk meneladani nilai-nilai ketulusan, kesederhanaan, dan semangat dakwah para dai yang bertugas di wilayah-wilayah terpencil Indonesia.
Dalam ceramahnya, Ustadz Arifin menegaskan bahwa makna hidup sejati bukan diukur dari harta dan kemudahan, melainkan dari seberapa besar manfaat yang dapat diberikan kepada sesama.
“Banyak pelajaran berharga dari saudara-saudara kita di pedalaman. Dalam keterbatasan, mereka tetap teguh beribadah dan menjaga keimanan. Itulah hidup yang penuh makna — sederhana, tetapi luar biasa bernilai,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Ustadz Arifin juga menayangkan dokumentasi video perjalanan para dai LDK Muhammadiyah di berbagai daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Tayangan itu menggambarkan perjuangan nyata para dai dalam menegakkan dakwah di tengah keterbatasan sarana dan medan yang berat.
Suasana kajian menjadi hening dan haru ketika jamaah menyaksikan kisah perjuangan para dai yang harus menempuh perjalanan berjam-jam hanya untuk dapat melaksanakan shalat Jumat berjamaah.
“Masyaallah, dalam kondisi sulit mereka tetap berjuang dengan senyum dan keteguhan hati. Sementara kita di kota, sering kali lalai padahal semua serba mudah,” ungkap Ustadz Arifin.
Beliau juga menambahkan bahwa dakwah LDK Muhammadiyah tidak hanya dilakukan di daerah pedalaman, tetapi juga di komunitas perkotaan seperti masyarakat marginal dan anak jalanan. Semua medan dakwah memiliki tantangan tersendiri, namun semangatnya tetap sama: menghadirkan dakwah yang mencerahkan dan menggembirakan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi pengingat bagi umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, untuk terus berperan aktif dalam dakwah kemanusiaan yang membawa pencerahan — sejalan dengan semangat Milad Muhammadiyah ke-113.
