KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah – Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari mengatakan Outing SM Tower Malioboro Yogyakarta, Senin (17/2) di River Hill Grojogan Sewu, Tawamangu, Karanganyar, Jawa Tengah, menjadi momentum yang sangat penting. Menurutnya, outing bukan sekadar rekreasi, namun juga melakukan kontemplasi untuk mencandra arah perjalanan SM Tower ke depan.
“Sampai hari ini di luar sana, masih berada pada posisi positif di mata masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah. Bahkan yang sangat spektakuler itu tempat kita ini menginspirasi banyak orang. Alhamdulillah dengan berkat kerja kita semua, sehingga hari ini kita sedang tahap progres pembangunan empat SM Tower,” tuturnya.
Deni membeberkan, empat SM Tower itu di antaranya Aisyi Tower di Klaten, Jawa Tengah, SM Tower Tawamanggu, SM Tower di Yogyakarta (dekat dengan pusat SM Tower), SM Tower Borobudur, Jawa Tengah. Semua ini, tegas Deni, merupakan perwujudan kolaborasi semua pihak, tak ayal SM Tower makin berkembang secara luas.
“Ini efek nyata kerja keras rekan-rekan semua yang itu menginspirasi banyak orang. Orang melihat luar biasa hotel yang dikelola Muhammadiyah dan dikelola oleh anak muda,” ungkapnya.
Menurut Deni, manajemen pengelolaan SM Tower mendominasi dari kalangan anak muda. Baginya, kalangan ini memiliki semangat besar dan sarat dengan inovasi serta inspirasi untuk memberikan daya bangkit bagi SM Tower agar terus melesat maju.
“Anak muda itu kecenderungannya inspiratif. Maka kalau ada anak muda yang cenderung gampang tidur, berarti itu anak muda yang ketua-tuaan. Maka, saya perlu mengapresiasi rekan-rekan semuanya yang telah menginspirasi orang di luar sana untuk mendirikan hotel-hotel yang sama,” katanya.
Memahami pergulatan yang tidak mudah, Deni mempermaklumkan pada proses. Menurutnya, mengelola bisnis perlu waktu dan kesabaran begitu rupa untuk mencapai puncak harapan yang diimpikan.
“Kita perlu ruang untuk mengupgrade, merecharge, dan merefresh, agar kita kembali bersemangat membawa SM Tower ke depan,” jelasnya.
Deni mengingatkan, SM Tower bahkan SM bukan hanya perusahaan biasa, namun menempatkan posisinya sebagai medium pembelajaran agar bisa naik kelas. Hal itu meniscayakan perusahaan tidak tergilas oleh lintasan zaman yang makin berkembang pesat.
“Jadi manfaatkan momentum dan kesempatan ini agar rekan-rekan bisa naik kelas. Itu visi yang saya bawa. Kalau orang selama ini berada di tangga satu, bagaimana di tahun kedua harus naik tangga kedua. Tangga kedua naik tangga ketiga,” tegasnya.
Wakil Sekretaris Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah berpesan agar jangan pernah berpuas diri dengan raihan prestasi. Namun, mengasah diri agar menjadi yang terbaik seraya berjuang dan tidak boleh gampang menyerah sebelum hal yang diimpikan terwujud secara nyata.
“Kepuasan yang berada di titik prestasi adalah sebuah kegagalan. Sebagai anak muda jangan stagnan, tetapi harus bisa upgrade diri untuk naik kelas. Starting prestasi sebagai pijakan untuk meraih ke level selanjutnya. Dan jangan merasa berpuas diri,” tandasnya. (Cris)