Pesantren Kilat Lansia Ramadhan

Publish

9 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
374
Foto Istimewa

Foto Istimewa

PURWAKARTA, Suara Muhammadiyah – Masa lansia sering disikapi kurang tepat dalam mengisinya. Ada yang biasa saja, atau bahkan cuek karena tidak tahu menyikapinya. Bahkan, ada yang takut karena tidak memiliki bekal pengetahuan yang benar dalam menyikapinya.

Karenanya, lansia butuh bekal secara benar sehingga bisa benar dalam menjalani masa lansia. Atau bisa disebut, lansia harus bisa bersahabat dengan hari tua.

“Itu salah satu alasan, sehingga kami menyelenggarakan Pesantren Lansia,” kata Hidayat Tri selaku panitia,  ketika pembukaan Pesantren Kilat Lansia pada Sabtu, 08 Maret 2025.

Disebutkan, usia tua adalah sunnatullah yang telah ditetapkan Allah, yang tidak bisa diingkari dan ditolak. Maka sebagai makhluk yang mengimani sunnatullah, harus dapat menerima bahwa dirinya tak lagi muda.

Bagi seorang muslim yang dianugerahi umur panjang, maka harus dipahami bahwa usia tua adalah realitas yang harus diterima dan dihadapi, jangan dibenci, dan dimusuhi. Menerima realitas secara ikhlas akan membuat hidup menjadi bersyukur dan bersabar.

Acara Pesantren Kilat Lansia yang digelar Yayasan Sehati Asnaf Indonesia (SAI) bekerjasama  Pesantren Entrepreneur Kiai Demak dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Bekasi di Vila Pesantren Enterprenuer Kiai Demak, Purwakarta. Agenda dilaksanakan dari Jumat-Ahad 7-9 Maret 2025.

Ketika usia kita menjadi tua, semua akan berubah. Perubahan itu mengarah menuju ke keadaan semula. Ketika kita dilahirkan di dunia tidak membawa apa-apa dan ketika ajal tiba, kita pun tidak membawa apa-apa. Ketika lahir kita tidak bisa berbuat apa-apa dan ketika hari tua tiba, kita pun kembali tak berdaya.

Menurut BPS jumlah penduduk Indonesia tahun lanjut usia atau berusia di atas 60 tahun pada tahun 2022 mencapai 31.320.066 jiwa atau sekitar 11,37 % dari total jumlah penduduk Indonesia. Usia harapan hidup penduduk Indonesia dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan.

Menurut BPS, usia harapan hidup tahun 2022 adalah 71.85 tahun. Banyaknya jumlah penduduk lansia dan meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia merupakan indikator yang menunjukkan semakin sehatnya penduduk Indonesia.

Kegiatan pesantren kilat lansia; bersahabat dengan hari tua yang diselenggarakan oleh Yayasan Sehati Asnaf Indonesia (SAI), Yayasan Pesantren Entrepreneur Kiai Demak, dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Bekasi dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang bahagia di usia senjanya.

Ikhtiar untuk menghadapi penurunan derajat kesehatan di usia lanjut perlu dilakukan. Hal ini penting, karena setiap orang tentu saja ingin memiliki umur panjang namun tetap sehat sehingga masih memiliki kesempatan untuk berbuat baik dan menebar manfaat bagi sesama.

“Kebahagiaan di usia tua bukan sekedar karena fisik yang masih sehat yang disertai dengan tercukupinya kebutuhan materi, namun juga jiwanya harus sehat dan kebutuhan spiritualnya juga terpenuhi,” katanya.

Tujuan pelaksanaan Pesantren Kilat Lansia ini memahami pentingnya bersahabat dengan usia tua, meningkatkan semangat dalam mengkaji Islam, meningkatkan kuantitas dan kualitas amal ibadah serta meningkatkan kedekatan kepada Allah SWT.

Sementara itu H. Ahmad Sugandi, Wakil Ketua PDM Kota Bekasi menjelaskan bahwa “Ma’rifatullah adalah pengetahuan dan pengenalan sesorang terhadap Allah SWT, baik melalui nama-nama-Nya (Asmaul Husna), sifat-sifat-Nya (sifatullah), maupun  perbuatan-Nya (Af’alulah). Nah, cara mengenal Allah dapat dilakukan melalui Tafakkur, Tadabbur dan Tazakkur”.

Lebih lanjut salah satu pengureus MUI Kota Bekasi i9ni menegaskan “Mengenal Allah menjadi semakin penting bagi seseorang yang memasuki usia lanjut. Pada fase ini, manusia mulai merenungkan perjalanan hidup, mendekatkan diri kepada Allah, dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat”, tegasnya.

Dalam akhir paparannya pria kelahiran Jakarta ini, mengajak peserta pesantren kilat semuanya untuk  memperhatikan tiga hal penting  ketika manusia memasuki usia lanjut, yakni pertama, menerima ketetapan Allah dengan Ikhlas, lanjut usia dihadapkan pada banyak perubahan , dengan iman kepada qadha dan qadar, mereka akan dapat menerima semua ketetapan Allah dengan sabar dan Ikhlas. Kedua, menguatkan hubungan dengan Allah, semakin dalam mengenal Allah, semakin mudah bagi lanjut usia untuk berserah diri dan merasa tenang dalam menghadapi berbagai percobaan. Ketiga, Meneladani Akhlak dan Perjuangan Rasulullah, dengan memahami perjuangan dan akhlak Rasulullah, lanjut usia dapatb mengambil inspirasi dalam bersikap sabar, lemah lembut, dan bijaksana.

Pesantren kilat lansia ini diikuti 40 orang baik bapak-bapak maupun ibu-ibu dengan narasumber M. Tsaqib Idary (Pesantren Entrepreneur Kiai Demak), Hidayat Tri (Yayasan SAI), H. Ahmad Sugandi (PDM dan MUI Kota Bekasi), M. Ikhwan Rahmanto (Dosen UNISMA), Abdul Khoir Hs (Ketua Umum MES Kota Bekasi) dan KH Agus Prayitno (Ponpes Fajrul Amanah Bogor).


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - Bertempat di Masjid Dakwah Padokan Tirtonirmolo, Korps Mubalighat 'Aisy....

Suara Muhammadiyah

24 September 2023

Berita

Innalillahi, Istri Bendahara PP Muhammadiyah Marpuji Ali Wafat SURAKARTA, Suara Muhammadiyah -Innal....

Suara Muhammadiyah

18 May 2024

Berita

REMBANG, Suara Muhammadiyah - Sebagai aktivis muda Muhammadiyah, kita harus memiliki kemandirian di ....

Suara Muhammadiyah

26 March 2024

Berita

ACEH, Suara Muhammadiyah - Guru SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo, Ardan Syaifudin, sa....

Suara Muhammadiyah

13 September 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Tim KKN Reguler dan Non Reguler 03 UM Bandung sukses mengadakan p....

Suara Muhammadiyah

7 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah