YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Suara Muhammadiyah mendapat kunjungan dari SMP Alkautsar Temanggung pada hari Rabu (19/11). Sebanyak 17 siswa yang disertai dua guru pembimbing berkunjung guna mempelajari proses pembuatan Majalah Suara Muhammadiyah yang merupakan majalah tertua di Indonesia yang masih eksis hingga kini.
Kunjungan diterima dan diisi oleh Rizki Putra Dewantoro, Staff Redaksi Majalah Suara Muhammadiyah.
Para siswa berkunjung merupakan peserta ekstrakurikuler Jurnalistik Digital. Didampingi langsung oleh Ketua Yayasan Alkautsar, Mohamad Kurniawan, mereka tak hanya mempelajari eksisnya Majalah Suara Muhammadiyah namun juga bagaimana Suara Muhammadiyah itu berdiri hingga proses penerbitan majalahnya.
“Majalah Suara Muhammadiyah itu didirikan langsung oleh pendiri Muhammadiyah, yaitu Kiai Haji Ahmad Dahlan. Pada masanya, orang masih banyak yang buta aksara atau belum bisa membaca. Tapi, Muhammadiyah sudah membuat majalah ini, salah satu tujuannya untuk merekam perkembangan Muhammadiyah,” papar Rizki.
Berbeda dengan koran yang terbit harian, majalah bervariasi penerbitannya. Ada yang terbit seminggu sekali, sebulan sekali, dua minggu sekali. Suara Muhammadiyah membuka dengan terbit sekali sebulan sampai kemudian konsisten menerbitkan majalah sebulan dua kali alias dua minggu sekali.
“Majalah Suara Muhammadiyah adalah majalah dwi mingguan, sebulan terbit dua kali. Jadi, setahun kita menerbitkan sebanyak 24 edisi,” jelasnya.
Selanjutnya, Rizki menjelaskan bagaimana Majalah Suara Muhammadiyah bisa berdiri selama 110 tahun lamanya. “Suara Muhammadiyah bisa 110 tahun itu karena, salah satunya, iklan. Iklan inilah yang menghidupi media, tidak hanya media Suara Muhammadiyah,” ungkapnya.
Mohamad Kurniawan mengungkap terima kasih kepada Suara Muhammadiyah yang telah memberikan penjelasan komprehensif terkait denyut nadi sejarah media tertua di Republik tersebut. "Semoga anak-anak semakin senang belajar, semakin giat untuk kemudian menjadi salah satu jurnalis,” pungkasnya. (hanan)


