MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Ambo Asse menerima silaturahim Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin pada Kamis, 14 September 2023 di Lantai 17 Menara Iqra Kampus Unismuh Makassar.
Ambo Asse didampingi Sekretaris Abd. Rakhim Nanda, Wakil Ketua Syaiful Saleh, Mawardi Pewangi, Gagaring Pagalung, Arifuddin Ahmad, serta Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel Elly Oschar.
Hadir pula Wakil Rektor 2 Unismuh Makassar Andi Syukri Samsuri yang juga Ketua LPCR dan Dekan FKIP Erwin Akib, Ketua Majelis Dikdasmen PWM Sulsel.
Ambo Asse bersyukur karena Muhammadiyah menjadi perhatian utama Pj Gubernur Sulsel sehingga menjadi salah satu yang pertama dikunjungi.
Silaturahim itu berlangsung dengan hangat. Pj Gubernur Sulsel tidak jarang melontarkan candaan dan dibalas oleh sejumlah Wakil Ketua PWM Sulsel.
Untuk penciptaan kondisi aman dan kondusif di tahun politik, Ambo menyarankan agar Pemerintah Provinsi Sulsel memaksimalkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat dalam pembinaan masyarakat.
Ambo menjamin, Muhammadiyah akan selalu berupaya untuk mencerahkan umat dan bangsa. “Di Muhammadiyah, tidak usah diragukan, di sini tidak ada teroris. Muhammadiyah ini ikut mendirikan negeri ini. Dan tugasnya, memang mencerahkan, menghadirkan kedamaian,” kata dia.
Ia juga memaparkan, kondisi Persyarikatan yang kini telah memiliki 14 perguruan tinggi dan 31 pesantren. Ambo juga menyebut amal usaha lainnya di bidang sosial dan kesehatan.
Sementara itu, Pj Gubernur mengungkapkan, rencana bersilaturahim ke Muhammadiyah memang ia niatkan sejak awal.
Hal itu karena dirinya paham bahwa Muhammadiyah merupakan salah satu kekuatan besar yang berdampak besar, termasuk di Sulawesi Selatan.
Selain itu, Bahtiar mengaku selama ini dirinya memang dekat dengan Muhammadiyah. Ia terbilang sering berkunjung ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta.
Pj Gubernur menyebut, berdasarkan interaksinya, ia mengenal orang Muhammadiyah sebagai pribadi yang kritis dan tegas. Ia juga mengenal orang Muhammadiyah sebagai pribadi yang objektif. "Itu yang kami senang," kata dia.
Karena itu, silaturahim dengan PWM Sulsel menjadi penting. Ia menekankan, peran Muhammadiyah juga dibutuhkan untuk menjaga ketenteraman hidup masyarakat, terlebih di masa menjelang Pemilu seperti kini.
“Sebagai Dirjen di Kemendagri, saya paham betul kondisi seperti itu. Saya yang tiap hari mengurusi ideologi, FKUB, dan ada isu-isu sensitif terkait keagamaan yang berkembang di Sulsel,” ujar dia.
Karena itu, sekali lagi, ia menekankan, bantuan dan dukungan Muhammadiyah sangat ia harapkan. “Saya mohon bantuan dari Muhammadiyah. Saya juga mohon dibimbing supaya tidak salah arah,” kata dia.
Pj Gubernur juga mendorong Muhammadiyah untuk mengembangkan tanaman holtikultura. Hal itu setelah mendengar potensi Muhammadiyah yang memiliki 14 perguruan tinggi dan sejumlah lahan luas.
“Saya tidak janji, tapi saya mendorong dan akan coba komunikasikan itu. Sayang sekali pertanian kita di Sulsel ini, lahannya luas tapi kita tidak bisa produksi besar, massal. Masalahnya apa? Itu dia, kita kurang di kultur jaringan, holtikultura,” tandas dia.
