YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Setelah sukses menyeenggarakan Baitul Arqam (BA) pertama di Melbourne tahun 2022 lalu, kembali PCIM Australia mengadakan BA. Kali ini, ajang perkaderan ini akan berlangsung di Sydney, 29 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024. Seluruh rangkaian kegiatan ini sengaja diadakan di Kent Lodge, Crosslands and Convention Centre, Galston, Sydney, New South Wales, sebuah daerah pelosok dan perbukitan dengan alam yang sejuk.
Sebagaimana tahun lalu, ini adalah kedua kalinya Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Australia memberikan kepercayaan penuh kepada Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah New South Wales sebagai panitia pelaksana perkaderan ini. Perkaderan formal ini melibatkan tim instruktur resmi dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
BA ini merupakan ikhtiar PCIM Australia untuk menumbuhkan dan membangkitkan ghirah (semangat) dan komitmen bermuhammadiyah untuk dakwah Islam amar ma'ruf dan nahi munkar di tanah multi-etnis dan agama di tanah kanguru ini.
Hamim Jufri, Ketua PCIM Australia yang bermarkas di Melbourne, Victoria, ini berkeyakinan bahwa kader dan simpatisan Muhammadiyah di Australia ini banyak. "Mereka perlu diajak dan dibangkitkan semangat beramal melalui Muhammadiyah", tandasnya. Menurutnya, saat ini dan ke depan, Muhammadiyah harus lebih outward looking atau menatap keluar dan mengenalkan Muhammadiyah dengan berbagai lembaga sosial dan keagamaan di tanah Australia ini. "Tidak cukup bila Muhammadiyah hanya berkegiatan di internal organisasi. Namun, harus ada kegiatan yang berdampak luas bagi komunitas dan masyarakat pada umumnya", kata Hamim.
Dr Izza Rahman, ketua PRIM NSW, mengatakan bahwa BA ini hendak memperkuat upaya internasionalisasi Muhammadiyah sesuai hasil Muktamar Muhammadiyah Jakarta tahun 2000 dan diperkuatb dengan keputusan Muktamar Muhammadiyah di Makassar tahun 2015. Dalam hal ini, internasionalisasi yang dimaksud adalah menyebarluaskan paham keagamaan/keislaman Muhammadiyah kepada kader dan mereka yang berkhidmat untuk berdakwah melalui Muhammadiyah di Australia.
Oleh karena itu, BA kali ini menjangkau karakteristik peserta dari unsur warganegara Australia, penduduk permanen (permanent residents), dan beberapa penduduk sementara (mereka yang bekerja dan atau belajar di Australia).
Tercatat, BA di penghujung tahun 2023 dan pembuka tahun 2024 ini diikuti sekitar 40 peserta. Sebagian peserta juga mengajak anak-anak mereka yang berjumlah 24 anak. Oleh karena itu, panitia juga memfasilitasi beberapa kegiatan anak-anak di luar BA. "Ada child minding atau pengawasan anak karena orangtua mereka mengikuti BA ini", kata Iqwan Sanjani, ketua panitia BA, yang saat ini sedang menempuh PhD di UNSW dan dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Keseluruhan forum BA dikelola oleh MPKSDI PP Muhammadiyah. Para instruktur yang diutus meliputi Bachtiar Dwi Kuriawan, Azaki Khoirudin, dan Muthoharun Jinan (sekaligus Imam Training). Pada saat yang sama, sekretaris LHKI PP Muhammadiyah, Dra Yayah Khisbiyah, MA diminta menjadi salah satu narasumber. Yayah bersedia menjadi salah satu narasumber di sela-sela kegiatan akademiknya di Australia.
Sebagai awal kegiatan, hari pertama di malam hari, panitia akan memutar film dokumenter Muhammadiyah. Selanjutnya, pembukaan BA rencananya akan dilaksanakan hari Sabtu, 30 Desember 2024 jam 08.00 pagi. Rencananya, pembukaan ini akan dihadiri perwakilan Konsul Jenderal RI dan ANIC (Australian National Imams Council) Australia***. (Zahra)