MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Kabar membanggakan datang dari Program Studi D3 Sanitasi Politeknik Muhammadiyah (PoltekMu) Makassar. Pencetak tenaga sanitarian sejak era 90-an itu berhasil meraih predikat "Baik Sekali" setelah divisitasi untuk akreditasi oleh LAM PT-KES, beberapa waktu lalu.
Kabar itu tersiar pada Selasa, 10 Januari 2023 siang. Hal itu disambut syukur dan suka cita oleh civitas akademika PoltekMu Makassar. Pasalnya, raihan itu merupakan peningkatan dari predikat C menjadi "Baik Sekali".
Hal itu berdasarkan surat keputusan LAM PT-KES tertanggal 22 Desember 2023 yang ditandatangani oleh Ketua Prof. dr. Usman Chatib Warsa, Sp.MK., Ph.D.
Ketua Prodi D3 Sanitasi PoltekMu Makassar, Noviponiharwani, S.KM., M.Kes. menghaturkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang menjadi penyokong sehingga target akreditasi tercapai.
"Tentu kami bersyukur, alhamdulillah. Ucapan terimah kasih untuk pimpinan, Tim Akreditasi, dan alumni atas bantuan, dukungan, dan doanya. Insya Allah, Sanitasi bangkit kembali dengan semangat baru menjadi lebih baik ke depannya," kata dia.
Ia juga menghaturkan terima kasih kepada Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang telah mengutus tim untuk mendampingi Prodi D3 Sanitasi PoltekMu Makassar. Kata Novi, pendampingan itu sangat berdampak bagi timnya.
Novi memastikan, dengan raihan akreditasi "Baik Sekali" itu, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas. "Peningkatan akreditasi ini memotivasi kami untuk terus meningkatkan kualitas. Kami berkomitmen untuk itu," tegas dia.
Ia berharap, dengan peningkatan akreditasi itu, calon mahasiswa baru yang berminat untuk bergabung ke Prodi D3 Sanitasi PoltekMu Makassar juga meningkat.
Pasalnya, belakangan ini, peminat untuk menjadi tenaga sanitarian semakin menurun. Padahal, prospek kerja alumni sanitasi sangat besar.
Senada dengan Novi, Direktur PoltekMu Makassar, Prof. Dr. K.H. Mustari Bosra, M.A. juga mengharapkan peningkatan peminat untuk Prodi Sanitasi. Ia menyebut, ada stigma terkait tenaga Sanitarian. Selama ini, Sanitarian dianggap hanya mengurusi tinja dan hal-hal menjijikkan.
"Padahal, tidak seperti itu. Sanitarian bukan tukang tangkap tikus di rumah sakit, bukan tukang sedot tinja. Di masa seperti sekarang, saat manusia sudah mulai sadar terkait ekologi, sanitarian menjadi sangat dibutuhkan," ungkap Mustari.
Lanjut dia, kenyataannya, kebutuhan akan sanitarian selalu ada. Penerimaan CPNS dan pegawai bidang kesehatan dan lingkungan, selalu menyediakan kuota untuk tenaga sanitarian.
"Baru-baru ini, Pemkab Gowa membutuhkan, kalau tidak salah, 10 Sanitarian, tapi kuota itu tidak terpenuhi. Setiap penerimaan CPNS, selalu ada kuota, tapi selalu tidak terpenuhi," ungkap dia.
Karena itu, dia mengajak untuk bergabung dalam Prodi D3 Sanitasi PoltekMu Makassar yang merupakan pencetak tenaga Sanitarian andal sejak dahulu dan tenaga kesehatan profesional.
Terlebih, untuk Prodi D3 Sanitasi, pihaknya menyediakan beasiswa. "Kami memberikan beasiswa untuk menstimulus supaya anak-anak kita tertarik kuliah di Sanitasi. Karena itu, sayang sekali, kalau prospek kerja yang sangat terbuka dan penyediaan fasilitas seperti yang kami sediakan itu masih tidak dimanfaatkan," tandas dia.