JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka penguatan Program Ketum PP Muhammadiyah Menyapa kepada para murid sekolah/ Madrasah Muhammadiyah pada 21 Juli 2025 di hadiri oleh Prof Dr.Haedar Nashir.M.Si. selaku ketua Umum. Prof Dr.Irwan Akib, M.Pd dan Dikdik Suhardi, Ph.D dan M.Khoirul Huda, M.Pd selaku Majelis Dikdasmen & PNF PP Muhammadiyahan.
.Dalam kegiatan Ketua Umum Menyapa, Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd., selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyampaikan pesan penting terkait peran pendidikan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan hari ini akan sangat menentukan kesiapan Indonesia memasuki era tersebut.
"Untuk mempersiapkan Indonesia Emas, pendidikan hari ini harus sukses. Anda semua, para siswa, adalah calon pemimpin masa depan," ujarnya.
Prof. Irwan berpesan bahwa guru dan murid perlu memiliki kesiapan iman yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Kekuatan iman tersebut harus dilandasi ajaran tauhid yang kokoh.
“Di Muhammadiyah, tauhid bukan hanya tentang mengucapkan dua kalimat syahadat, tetapi bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menuntut ilmu sebagai bentuk ikhtiar untuk keluar dari kebodohan,” jelasnya.
Menurutnya, iman dan tauhid yang kokoh akan membentuk karakter akhlakul karimah pada diri murid. Hal ini penting untuk menghasilkan generasi yang inovatif, kreatif, serta berakhlak mulia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesama.
“Di era digital ini, penggunaan media sosial pun harus disertai dengan komunikasi yang bijak dan beretika,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa manusia adalah khalifah di muka bumi, yang harus menjadi rahmat bagi seluruh alam. Oleh karena itu, Prof. Irwan menyimpulkan bahwa sekolah Muhammadiyah harus terus mendorong kekuatan iman, keunggulan intelektual, keanggunan akhlak, serta semangat inovasi dalam berkarya.
“Mari kita bekerja dengan ikhlas, bekerja keras, dan bekerja cerdas. Insyaallah, melalui pendidikan Muhammadiyah, kita mampu memberi pencerahan bagi umat dan mempersiapkan generasi emas Indonesia di tahun 2045,” pungkasnya.(Hendra Apriyadi)