KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah - Tiada perjuangan dan pengorbanan yang sia-sia. Kerja keras akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Pada akhirnya semua akan menuai pencapaian terbaik dari latihan keras dan apa yang telah diperbuat.
Harapan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., terwujud sudah. Hal ini diungkapkan ketika melepas delegasi Sulawesi Selatan untuk mengikuti Kemah Santri Nasional Pesantren Muhammadiyah, Minggu lalu di Makassar.
Tujuh tahun latihan sudah sepantasnya memeroleh manfaat tertinggi dan buah tangan yang wajar. Suatu perjuangan yang patut diapresiasi dengan penuh ketulusan.
Hari ini Sulawesi Selatan menjadi Juara Umum I Kemah Santri Nasional Pesantren Muhammadiyah I yang diadakan di Karanganyar Jawa Tengah. Kerja keras santri pesantren Muhammadiyah memeroleh empat juara umum, beberapa juara dua dan sejumlah juara tiga serta juara harapan.
Selama tujuh tahun mengadakan Kemah Tahfidz tingkat wilayah di berbagai daerah. Diikuti santri dari pesantren Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan. Terakhir diadakan di Kota Palopo, bulan September lalu.
Para juara dari kemah tahfidz inilah yang dibawa ke Kemah Santri Nasional di Karanganyar ini. Sebelum berangkat, mereka juga telah mengikuti karantina selama satu minggu di Ma'had Al Beer Unismuh Makassar.
Santri yang berhasil memeroleh juara satu adalah sebagai berikut:
1. Lomba Dirasah Islamiyah Fiqih tingkat MTs/SMP atas nama Huriyah Akila, dari Pesantren Ummul Mukminin Aisyiyah Sulawesi Selatan.
2. Lomba Dirasah Islamiyah Sirah Nabawiyah tingkat SMP/MTs, atas nama Alif Rezky Aulia, santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Gombara.
3. Lomba Pidato Bahasa Arab tingkat SMA/MA, atas nama Ismail, dari Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang.
4. Lomba Pidato Bahasa Inggris tingkat SMP/MTs, atas nama Izzahrana Afiqa, santri Aisyiyah Boarding School (ABS) Pinrang.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Dr. Muh. Ali Bakri, S.Sos., M.Sos.I., menyatakan rasa syukur atas pencapaian ini. Pihaknya juga menyatakan kesiapannya jika Pimpinan Pusat Muhammadiyah menunjuk Sulawesi Selatan sebagai tuan rumah Kemah Santri II tahun 2026 mendatang.