YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah (PC IMM) Djazman al-Kindi Kota Yogyakarta, menggelar Rapat Kerja (Raker) Pimpinan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, Kamis, dan Sabtu 11-14 September 2024 di Gedung Dakwah Masjid Al Huda Harnas Jagaran Mantrijeron.
Pada raker kali ini PC IMM Djazaman al-Kindi Kota Yogyakarta mengangkat isu lingkungan dan pendidikan serta program strategis lainnya untuk menentukan arah gerak organisasi selama satu periode kedepan.
Kegiatan ini merupakan agenda yang wajib diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang sebagai bentuk dari sosialisasi, konsolidasi dan internalisasi arah gerak untuk periodisasi 2024/2025. Dan juga pada saat bersamaan raker ini juga dilaksanakan untuk menentukan arah strategis Ikatan khsususnya di Kota Yogyakarta.
Ketua Umum PC IMM Djazman al-Kindi Kota Yogyakarta Immawan Fakhri menyampaikan Ia ingin membentuk agenda atau program kerja yang berlandaskan multidisiplin, interdisiplin, transdisiplin.
“Upaya kami dalam menjalankan semua program pimpinan adalah dengan berkolaborasi dengan semua stakeholder yang ada dalam membahas isu-isu yang ada, sehingga tidak ada pandangan yang bersifat monodisiplin,”ungkapnya.
Fakhri menambahkan ke depan PC IMM Djazman al-Kindi akan bersinergi dengan PDM Kota Yogyakarta dalam membahas isu yang ada terutama yang menjadi permsalahan pokok Kota Yogyakarta. Selain itu juga tidak menutup kemungkinan akan bersinergi dengan lembaga – lembaga yang lain baik pemerintahan ataupun swasta sesuai dengan disiplin ilmu masing – masing.
“Dengan banyaknya anggota serta bidang yang ada saya berharap IMM Djazman al-Kindi mampu melahirkan gagasan – gagasan baru dan gebrakan baru untuk menjawab persoalan yang ada, baik persoalan keagaman, sosial, lingkungan, kesehatan serta lainnya,” tambahnya.
PC IMM Djazman al-Kindi Kota Yogyakarta memiliki total kepengurusan sebanyak 37 pimpinan yang terdiri dari 11 bidang. Dalam penyampaian program kerjanya, membagi hal-hal yang disesuaikan dengan jenis isu yang ada seperti lingkungan dengan hadirnya Al-Ma’un Institute dan dalam pendidikan hadirnya kelas riset, dan lain sebagainya yang dirasa isu itu perlu diperhatikan. (F/W)