Rakernas II Majelis Tabligh, Bangun Tata Kelola Dakwah dan Kemasjidan

Publish

21 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
148
Foto istimewa

Foto istimewa

MALANG, Suara Muhammadiyah - Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menyelenggarakan Rakernas II di Kusuma Agrowisata Resort & Convention Batu-Malang, Jawa Timur, Jum'at - Ahad (24-26/10). Rakernas II ini mengusung tema “Masjid Berkemajuan sebagai Pusat Gerakan Ilmu, Dakwah, dan Kesejahteraan Umat.”

Rakernas II ini akan diikuti oleh seluruh perwakilan Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia. perwakilan Majelis Tabligh dan Ketarjihan PP 'Aisyiyah, perwakilan Lembaga Dakwah Komunitas PP Muhammadiyah, Perwakilan LAZISMU dan perwakilan LPCRPM PP Muhammadiyah serta perwakilan dari bidang dakwah seluruh ORTOM. 

Dr Waluyo, Lc, MA, selaku ketua panitia mengungkapkan bahwa ada sejumlah Menteri, Pejabat kepresidenan dan para pakar yang akan hadir untuk memberikan kontribusi pemikirannya dalam gelaran akbar tersebut, di antaranya, Ketua PP Muhammadiyah Dr KH Saad Ibrahim, MA, Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Ekonomi dan Perbankan H Setiawan Ichlas, Menteri Koperasi Dr Ferry Joko Juliantono, SE, Ak, MSi, Ulama' Muda sekaligus Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Dr (HC) KH Adi Hidayat, Lc, MA, PhD, Wali Kota Batu-Malang H Nurochman, SH, MH, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah KH Fathurrahman Kamal, Lc, MSI, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Dr H Tafsir, MAg dan praktisi kemasjidan H Soetrimo.

Dalam paparannya, Waluyo menjelaskan bahwa secara umum, program-program Majelis Tabligh 2022-2027 sepenuhnya mengacu pada visi Muhammadiyah 2022-2027, Kebijakan Program Muhammadiyah 2022-2027, Program Umum dan Program Prioritas Muhammadiyah 2022-2027. Selain itu, Merujuk pula kepada Isu-isu Strategis Keumatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal serta Risalah Islam Berkemajuan yang telah ditanfidzkan oleh PP Muhammadiyah. 

Lebih lanjut Waluyo menjelaskan, bahwa salah satu persoalan mendasar adalah persoalan tata kelola dakwah dan kemasjidan di lingkungan Muhammadiyah. Tidak dapat dipungkiri, banyak masjid dan musala Muhammadiyah di berbagai daerah yang belum optimal berusaha menjadi pusat ibadah, dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan sosial. Sebagian besar masjid mengalami stagnasi fungsi, terbatas pada rutinitas ibadah formal tanpa diimbangi dengan kegiatan sosial, ekonomi, dan kultural yang dapat memperkokoh posisi masjid sebagai episentrum peradaban umat. Masalah –masalah itu muncul karena lemahnya manajemen Masjid dan musala Muhammadiyah. 

Menghadapi permasalahan tersebut, Majelis Tabligh PP Muhammadiyah telah menerbitkan ketentuan tentang Masjid dan mubaligh yang akan dijadikan pedoman bagi Majelis Tabligh di setiap tingkatan dalam menyelenggarakan tata Kelola Dakwah dan kemasjidan. Ketentuan ini lahir sebagai amanat Muktamar ke-48 di Solo mengamanahkan Majelis Tabligh untuk melakukan tata Kelola dakwah yang terstandar dan terintegrasi dengan tata Kelola Masjid. Amanat Muktamar tersebut juga menerbitkan Pedoman PP Muhammadiyah tentang Masjid dan Mushola pada tahun 2022 oleh PP Muhammadiyah. 

Waluyo melanjutkan, Rakernas II Majelis Tabligh ini akan langsung berdiskusi dan menyepakati program-program teknis untuk mewujudkan tata Kelola Dakwah dan tata Kelola kemasjidan guna mencipta perdaban Islam yang sebenar-benarnya. Program-program teknis tersebut nantinya akan terefleksikan dalam beberapa aski dan Gerakan seperti; Gerakan Kemasjidan, Gerakan Pendataan dan Pemetaan Dakwah Muhammadiyah, Gerakan Kaderisasi Mubaligh dan Manajemen Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM), Gerakan sertifikasi Mubaligh dan Registrasi Masjid dan Mushola Muhammadiyah.

“Gerakan kemasjidan akan dimulai dengan Sosialisasi Pedoman dan Ketentuan kemasjidan sampai tingkat cabang, Pendirian Lembaga Pendidikan Al Qur'an dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Muhammadiyah berbasis Masjid secara serentak, serta akan digalakkan Pendidikan dan pelatihan Kemasjidan,” imbuh Waluyo.

Terkait Kaderisasi mubaligh, Waluyo mengatakan bahwa selama ini Gerakan kaderisasi mubaligh sudah berjalan di hampir seluruh tingkatan dengan dihadirinya pelatihan dan Pendidikan mubaligh secara masif, mengirimkan puluhan kader Ulama ke LIBIA dengan program Beasiswa.

 Dengan momentum rakernas II ini akan dilanjutkan dengan Gerakan manajemen mubaligh secara profesional. Mubaligh Muhammadiyah yang sudah lulus pelatihan akan mengikuti sertifikasi mubaligh untuk mendapatkan legalitas formal sebagai mubaligh Muhammadiyah. Wujud integrasinya dengan masjid adalah bahwa mubaligh yang sudah sertifikasi itulah yang akan menjadi penceramah dan pengajar serta imam di masjid dan musala Muhammadiyah.

“Rakernas II juga akan meluncurkan sistem pendataan tabligh Muhammadiyah (SITAMA) yaitu sistem yang sudah dipersiapkan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menghadirkan data dakwah nasional yang komprehensif, terintegrasi, dan berbasis teknologi informasi, terutama terkait data masjid, mubaligh, pengajian, dan Taman Pendidikan al Qur'an serta Madrasah Diniyah Takmiliyah Muhammadiyah di seluruh Indonesia, termasuk proses sertifikasi Mubaligh,” pungkas Waluyo. (Roni/Nurvi)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Keluarga merupakan pusat pengasuhan dan pendidikan anak. Pengasuh....

Suara Muhammadiyah

2 May 2024

Berita

KUDUS, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) kembali mencatat sejarah dengan me....

Suara Muhammadiyah

30 November 2024

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Siswa-siswi Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) II K....

Suara Muhammadiyah

6 June 2025

Berita

Silaturahim MUI-Tokoh Lintas Agama, Ormas Islam, dan Lembaga Kemanusiaan JAKARTA, Suara Muhammadiya....

Suara Muhammadiyah

25 October 2023

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - Berlangsung di Gedung Tenis indoor komplek Stadion Sultan Agung Bantul ....

Suara Muhammadiyah

22 December 2023