Menjadi Guru Sekaligus Pendakwah

Publish

29 December 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
399
Foto Istimewa

Foto Istimewa

KARANGANYAR, Suara Muhamamdiyah – Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Dr Suyanto mendorong kajian membangun karakter professional dalam berkhidmat di amal usaha Muhammadiyah.  

Ini dia bahas saat menjadi narasumber pertama di Baitul Arqom untuk guru dan karyawan SD Muhammadiyah 1 Ketelan di bawah manajerial Sri Sayekti.  Kegiatan diselenggarakan di Aula Agro Amanah Karanganyar Jawa Tengah, Rabu-Kamis (27-28/12/2023). 

Baitul Arqom ini mengusung tema “Penguatan dalam penerapan membaca Al-Qur’an dan ibadah untuk mewujudkan ismubaristik”.  

Suyanto dalam paparan awalnya dengan beberapa pertanyaan seperti tuliskan 5 tokoh yang kamu kenal, boleh tokoh nasional, pusat, wilayah, daerah, cabang, bahkan ranting.

“Di antara 5 tokoh tersebut, siapa tokoh yang paling dikagumi. Mengapa mengagumi tokoh tersebut berikan alasannya,” ungkapnya.

Dia mengingatkan, “Bersyukur menjadi guru Muhammadiyah.” Menurut Suyanto, lebih baik menerima secara positif menjadi guru. 

“Dengan cara mengembangkan profesi, dan mendidik sebagai amanah,” tegasnya.

Suyanto menggarisbawahi Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah. Muhammadiyah berasas Islam.

“Nah, Bapak Ibu, menjadi guru sekaligus pendakwah. Mengajak kepada peserta didik untuk melakukan amalan positif. Guru berkesempatan tidak terbatas / head to head  bersama anak didiknya,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya guru karyawan mengenal Surah ke-80 dalam Al Quran adalah surah Abasa yang bermakna bermuka masam. Total ayat dalam surah ini berjumlah 42 ayat. Sepuluh ayat di antaranya berisi tentang teguran Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang dianggap lalai pada salah seorang sahabat difabel.

“Banyak ditemukan teguran-teguran Allah di dalam Al Quran agar akhlak Rasulullah sebagai manusia pilihan tetap terjaga, salah satunya dalam surat Abasa ini,” tambahnya.

Dia menilai, Pimpinan amal usaha Muhammadiyah senantiasa berusaha meningkatkan dan mengembangkan amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya dengan penuh kesungguhan. Pengembangan ini menjadi sangat perlu agar amal usaha senantiasa dapat berlomba-lomba dalam kebaikan  (fastabiq al-khairat) guna memenuhi tuntutan masyarakat dan tuntutan zaman.

“Melakukan kegiatan-kegiatan yang memperteguh dan meningkatkan taqarrub kepada Allah SWT dan
memperkaya ruhani serta kemuliaan akhlaq melalui pengajian, tadarrus serta kajian al-Quran
dan al- Sunnah, dan bentuk-bentuk ibadah dan mu'amalah lainnya,” pungkasnya. (Jatmiko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BUTON, Suara Muhammadiyah - Desa Lamaninggara, Kecamatan Siompu Barat, Kabupaten Buton Selatan,....

Suara Muhammadiyah

30 October 2024

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Kunjungan pasien Rumah Sakit (RS) Aghisna Medika Kroya meningkat ....

Suara Muhammadiyah

23 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Salah satu ciri dari perguruan tinggi yang berkualitas adalah ....

Suara Muhammadiyah

24 July 2023

Berita

Kerjasama dengan PMI Sleman dan Unisa Yogyakarta YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Keselamatan dan K....

Suara Muhammadiyah

18 October 2023

Berita

JEMBER, Suara Muhammadiyah – Ivan Tanoto, mahasiswa program studi Hukum Keluarga Islam (HKI) U....

Suara Muhammadiyah

5 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah